Ada sisa tepung terigu protein tinggi, ada ragi, ada telur terus ada sisa cokelat yang harus cepet-cepet diberdayakan sebelum masa expirednya tiba.
Sebelumnya sudah pernah bikin donat ala JCO, terus donat kentang tapi mungkin yang ini lupa tidak terdokumentasi *ah biasalah, pikun. Sempat deg-degan waktu nguleni adonannya, karena adonannya begitu lembek. Akhirnya, aku tambahin lagi tepungnya sampai didapatkan adonan yang kalis saat diulenin. Makanya, kalau mau nyoba nih donat harus hati-hati saat nuang cairannya.
Soal rasa, donat ini lebih empuk dan lembut meskipun sudah besok nginap di hari berikutnya. Alhmdulilah tampilannya sudah lumayan rapi meskipun tidak memakai cetakan dan yang paling penting gendut, tapi sayang agak gosong :-D. Padahal sudah pakai api yang paling kecil. Jadi kayaknya resep ini akan jadi resep andalan dan paling sering dibuat. Resep donat kampung aku lihat di blognya ini, silahkan cek blog dan photonya bagus-bagus.
Donat barusan matang |
Donat Kampung
Bahan :
500 gram tepung terigu protein tinggi/cakra
100 gram gula pasir
3 sdm susu bubuk
1 bks fermipan --> aku tidak sampai 11 gram karena sudah ke pakai
200-225 ml air es/air dingin biasa
3 butir kuning telur
1 sdt vannili
80 gram margarin
Cara Membuat :
1. Campur bahan kering sampai rata
2. Masukkan kuning telur, uleni (bisa gunakan tangan atau mesin) kemudian air sedikit demi sedikit sampai adonan dapat diuleni hingga rata. Biasanya ukuran air ini sudah cukup tapi air sudah cukup tapi air tidak perlu digunakan semua jika tidak perlu tergantung kekeringan tepungnya.
3. Uleni adonan hingga kalis 18 - 20 menit kalau memakai mesin
4. Istirahatkan adonan 30 menit, kemudian timbang kira-kira 40 gram bola-bola (atau sesuai dengan besar donat yang anda inginkan)
5. Kemudian lubangi tengahnya
6. Letakkan diatas loyang yang sudah ditaburi tepung, biarkan mengembang selama kurang lebih 30 menit.
7. Goreng donat dengan api kecil sambil dibolak-balik hingga matang.
8. Biarkan donat hingga benar-benar dingin sebelum diberi topping.
Donat Kampung dengan toping meisis |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar