Senin, 15 April 2013

Cenil ( Gagal )

Lagi semangka nih alias semangat kakak untuk membuat jajanan tradisonaL, setelah sukses membuat klepon  dan candil *cielah sukses :-D, masih keranjingan saat lihat posting mbak Rina Dapur Manis tentang Cenil dan disini, thanks very much for your sharing. Jajanan itu adalah jajanan favorit waktu kecil, sudah luaamaaa *menegaskan kalo sudah sejak jaman kapan tepatnya saya terakhir makan jajanan ini. Bukan tidak ada yang jual tapi g punya duit hihii, bukan itu masalah tapi karena pernah beli jajanan ini rasanya g sesuai dengan jaman kapan terakhir itu makan, jadinya illfeel dech.

Akhirnya, memutuskan untuk membuat sendiri. Searching-searching resep untuk perbandingan. Maksud hati untuk meminimalisir kesalahan, eits jangan meremehkan membuat jajanan tradisional, sesederhana resep tidak menjamin akan sukses. Yah, maksudnya sih ngomongin tentang diriku sendiri. Dalam membuat jajanan tradisional yang dibutuhkan selain ketelatenan juga kemampuan memahami arahan resep *nah dibagian inilah kayaknya saya yang lemah dan menyebabkan kegagalan :-D.

Gagalnya Cenil ini pada saat membuat adonan, ah kayaknya sudah punya firasat kalo bakalan g beres ini. Karena adonan g bisa dipulung dengan komposisi air yang ada diresep, sehingga dengan inisiatif sambil melihat resep pembanding lainnya, dengan sotoynya aku tambahin airnya  dan makbless kebasahan alias kebanyakan air *hiyaa. Huft, ternyata susah-susah gampang naklukin nih tepung tapioka, seperti menaklukan lumpur hidup arrggh. Waktu itu rasanya adonannya pengen tak buang aja, sudah mutung-ngambek g mau nerusin lagi. Tapi kok masih penasaran, akhirnya dari adonan yang lembek tadi aku tambahin lagi tepung tapioka sehingga bisa dipulung *malahtambahsotoy. Dicoba dimasukkin air kok mleber/melebar, yach malah makin hancur hatiku *pengen nyemilin panci nih huaaa. ya sudah terusin aja sampai bening tapi kok tengahnya masih putih ya belum bening, ya sudah karena diinstruksikan sampai mengapung, came on kita angkat dari panci, dan langsung kita gulingin ke kelapa parut yang sudah kita kukus dulu daaaan mari kita kucur-kucur dengan cairan gula merah, and let go kita cicip. Daaaaaannn..taraaaaa this is it ini cenil masih mentah dengan rasa yang aneh huhuhu *rugi dech bandarnya sambil nangis megangin panci.

Berikut resepnya kalo ada yang mo nyoba, ntar tolong dikirim-kirim ke kost saya ya di Nginden ;-)

Cenil tanpa warna polosan atuh
Cenil

Bahan :

1/4 butir kelapa agak muda, parut memanjang
sejumput garam halus
250 gr tepung tapioka/kanji/aci
150 ml air dingin suhu ruang
3 lbr daun pandan
1/2 sdt pasta pandan
1/2 sdt pasta strawberry
1/2 sdt pasta orange
gula pasir atau sirup gula merah 


Cara membuat :

1. Campur kelapa parut dan garam sampai rata. Kukus selama 15 menit, angkat dan sisihkan.
2. Rebus air dan daun pandan dalam panci sampai mendidih.
3. Sementara menunggu air mendidih, dalam sebuah baskom letakkan tapioka dan tuangi air sedikit demi sedikit sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk. Bagi adonan menjadi 3 bagian dan masing-masing bagian beri pasta pandan, strawberry dan orange.
4. Bentuk menjadi bulat-bulat kecil sebesar kelereng. Masukkan ke dalam air mendidih dan biarkan mengapung. Setelah mengapung biarkan beberapa saat supaya matang sampai ke dalam. Angkat dan langsung gulingkan ke atas kelapa parut kukus, aduk rata. Setelah dingin sajikan bersama gula pasir atau sirup gula merah.


Cenil
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar