Selasa, 02 Desember 2014

Tahu Kribo

Hello.....aku datang lagi, setelah sekian lama aku hibernasi alias bertapa supaya dapat wangsit untuk mengatasi masalah BBM yang mengakibatkan para emak ini harus ekstra cermat untuk mengeluarin duit dari dompet. Gimana enggak kenaikan 2000 tapi imbasnya sampai 10.000 huft *tarik nafas sambil usah keringat, panas soalnya :-P.

Kemarin aku Blogwalking ke Dapur Mama Aisyah nemu resep Tahu Kribo ini, secara tahu adalah menu andalan kalau masak sudah mati gaya. Tapi setelah BBM naik ini, ukuran tahu makin menyusut saja *sedih :-(. 

Ah sudahlah apapun yang terjadi, biar BBM naik apa nggak kan yang namanya masak harus terus jalan, mari kita masak yuk.

Tahu Kribo ini aku buat untuk menu buka puasa kemaren, pas kebetulan di kantor mati lampu langsung ngacirlah daku pulang ke kost-an *karyawan bandel, habis mati lampunya lama banget dari jam 12:30 sampai jam 16:30 belum nyala-nyala juga. 




Bahan
5 kotak tahu kuning (saya: tahu putih 500 gr)
3 sdm tepung beras (saya: 4 sdm)
1 sdt tepung tapioka (saya: 1/2 sdm)
1 siung bawang putih
1 sdt ketumbar
garam & merica bubuk secukupnya
daun bawang diiris halus (opsional)
air secukupnya (saya: +/- 25 ml)
minyak untuk menggoreng

Cara membuat
1. Hancurkan tahu, tapi tidak terlalu halus yaa (saya pakai immersion blender, tanpa air)
2. Campurkan bawang putih dan ketumbar yang sudah dihaluskan. Tambahkan garam dan merica sesuai selera dan daun bawang jika pakai. Aduk rata
3. Tambahkan air sedikit demi sedikit, stop jika sudah dirasa cukup.
Note: Adonan harus padat, kalau terlalu encer nanti jadinya perkedel tahu. Tekstur 'kribo' sudah keliatan saat masih adonan, saat disendok kaku dan tidak mbleber
4. Sendoki dengan sendok makan (kira-kira 1/2 sdm) dan goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan

Sajikan panas/hangat. Kriuk..kriukdengan cocolan sambal botolan, hmmm lazziiess.

Maaf photonya blawur, maklum buatnya sdh sore menjelang magrib dan pakai kamera Hp yg jadul.

Kamis, 14 Agustus 2014

Kue Semprong/Opak Gambir/Gapit

Hello....jumpa lagi*peluk2 dech sampai gepeng, setelah sekian lama tertimbun oleh lemak sajian lebaran :-D. Sekarang si empunya blog muncul lagi dech, maap lahir batin atas semua salah dan khilaf ya, dan selamat hari raya idul fitri 1435 H. Maaf telat, dari pada tidak sama sekali.

Postingannya pun kali ini juga postingan telat, karena ini adalah jajanan/suguhan waktu lebaran kemaren. Dan pasti sekarang yang tersisa cuman toples-toples kosong dan kotor *yach, penonton kecewa. 

Tapi, sebagai gantinya aku postingin gambarnya aja ya, meskipun gambarnya pun nggak sebagus kalo pakai kamera pocket, karena ini diambil hanya pakai kamera handphone yang kualitas gambarnyapun diragukan bagusnya :-d *maklum hp jadul. 

Kalau mau resepnya bisa dilihat disini, kemaren aku buat satu resep tapi dibagi dua kloter. Bahkan, satu kloter aja mesti pake break time dulu karena yang buat tepar kecapekan, setelah membuat kue kering. Tahun ini aku hanya membuat kue kering kacang, kue semprit, kue semprong ini dan pastel melati. Karena Ibu sudah mewanti-wanti, jangan buat banyak-banyak selain nggak ada yang makan juga karena kerjaan di kantor lagi banyak banget. 




Kalo menurutku, kue semprong yang ini lebih renyah dan kokoh dibanding yang kemaren aku posting. Jadi, resep yang ini lebih recomended dech. 

Untuk cetakannya seperti ini ya, aku belinya online. Karena kemaren sempat nanya-nanya di toko peralatan dan cetakan kue nggak ada yang jual. 




cetakan kue semprong teflon








Senin, 19 Mei 2014

Opak Gambir/Gapit

Sudah niat bingit mau bikin ini kue, beli cetakan via online sudah sejak jaman baheula tapi cuman niat aja ngak action-action, gimana coba?. Pasti alasannya lagi nggak mood, males atau apalah ha ha ha *minta dikeplak :-P. Cetakan ini aku beli online karena sudah nyari-nyari di pasaran ngak nemu juga, yah mungkin rejekinya penjual online. 

Sudah browsing-browsing, nyari resep juga tapi ngak resepnya dibiarin aja mangkrak. Ditumpukin aja dibawah kolong tempat tidur berharap suatu saat bisa muncul opak didalam toples *ngimpi eh nggak ding, kalo beli mungkin iya :-D.

Udah aah, kebanyakan nyerocos, mari kita coba resep dari Femina online ini. Resep ini menurutku resep yang paling simple, no mikser, no ovalet alias zat pengembang makanan atau apalah. Cukup campur dan aduk langsung bisa dicetak. Mari dicoba sebagai salah satu alternatif jajanan lebaran....



OPAK GAMBIR/GAPIT

Bahan :

125 Gram Tepung beras
1 sdm tepung terigu
4 sdm gula pasir
1/2 sdt kayu manis bubuk
200 ml santan kental, dari 1/2 butir kelapa parut
2 butir telur ayam
2 sdm wijen putih --> aku nggak pakai
Minyak goreng untuk mengoles

Cara Membuat :
1. Campur Tepung Beras, Tepung Terigu, gula dan bubuk kayu manis serta santan.
2. Masukkan telur satu persatu sambil diaduk hingga rata. Masukkan wijen, aduk rata.
3. Panaskan cetakan opak, oles dengan minyak. Tuang sedikit adonan, ratakan. Tutup cetakan, masak hingga kedua sisinya matang. Angkat, gulung selagi panas.
4. Sajikan

Tambahan :
1. Bagi yang suka manis, jumlah gula sebaiknya ditambah 1 - 1,5 sdm lagi supaya lebih manis.
2. Bagi yang suka opak dengan tekstur lebih keras, sebaiknya telurnya cukup satu saja, tapi jika menginginkan tekstur opak yang ngeprul/renyah/empuk dua butir sudah cukup. 

Senin, 28 April 2014

Buncis Masak Tomat Ebi

Punya stok buncis dirumah, bingung mau dimasak apa. Akhirnya buka-buka koleksi majalah Saji edisi 268 nemu resep ini. Menu praktis untuk emak-emak yang sok sibuk dan maunya cepet tapi tetap enak dan sehat.

Yuks..mari masak di rumah masing-masing..,



Bahan :

250 gram buncis, dipotong-potong serong
150 gram tahu putih, dipotong kotak, goreng berkulit
1 buah tomat, dipotong-potong
2 cm lengkuas, dimemarkan
2 lembar daun salam
25 gram ebi, diseduh, ditiriskan
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
3 buah cabai hijau besar, dibakar, dibelah dua --> aku pakai 3 buah cabai merah besar dihaluskan bersama bumbu
1 batang daun bawang, dipotong 1/2 cm
2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu Halus :

5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 butir kemiri, disangrai/goreng
1 batangs erai, diambil putihnya digeprek

Cara Membuat :

1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam dan ebi sampai harum
2. Masukkan tomat. Aduk sampai layu. Tambahkan buncis dan tahu. Aduk rata.
3. Masukkan garam, gula dan cabai hijau besar. Aduk sampai matang. Tambahkan daun bawang. Aduk rata.


Minggu, 13 April 2014

Apem Selong

Ah....Aku ini sukanya lapar mata kalo pas maen ke toko alat masa, awal niatnya ngumpulin duit untuk supaya bisa beli waffle maker yang teflon eh lha kok malah melipir pindah haluan ke cetakan yang mirip wajan gitu *hiyah emak-emak labil memang.

Hampir satu bulan cetakannya cuman ngendon aja dibawah meja kost, masih males juga untuk memberdayakannya, padahal sudah browsing resep, tepung beras juga sudah ada tinggal eksekusi tapi ya males lagi, males lagi *hiyah. Dan sampai akhirnya, kemaren pagi niatin benar-benar mau ngreyen untuk pakai nih cetakan.

Resepnya aku ambil dari sini, sebelumnya juga pernah mbikin apem selong pakai tabloid Saji dengan penambahan tape, hasilnya lebih lembut dan cenderung basah. Agak beda sama resep yang ini, resep ini kalo masih hangat masih pinggirannya begitu krispi mirip-mirip sama kue lekker yang dijual diabang2 gitu. Tapi kalo masalah kelembutan lebih enak yang pakai tape deh menurutku, eh tapi tergantung selera juga sih :-D. Resep ini meski keesokan harinya juga masih lembut kok dan yang pasti tak perlu keluarin mikser karena tinggal diaduk saja pakai tangan.



Apem Selong

Bahan :
250 gram tepung beras
300 ml santan + 1/2 sdt garam, direbus jangan sampai pecah, dinginkan
150 ml air kelapa
1 sdm ragi instant
200 gram gula pasir, tapi menurutku terlalu manis, kalo nggak suka manis bisa dikurangi
1 butir telur

Cara Membuat :

1. Campur air kelapa + ragi instant sampai larut, sisihkan
2. Campur gula pasir, tepung beras dan telur, lalu tambahkan campuran air kelapa dan ragi instant, aduk sampai tidak bergerindil. Jika perlu bisa disaring.
3. Masukkan rebusan santan yang sudah didinginkan, lalu diamkan sekitar 1 jam ( sampai mengembang )
4. Cetak diatas wajan besi/wajan anti lengket yang sudah dipanaskan 
5. Tuang satu sendok sayur ukuran besar/2 sendok sayur ukuran kecil sambil ditekan dengan sendok sayur untuk menghasilkan renda/pinggiran yang lebar dan tebal sesuai dengan selera. Tutup. Kalau sudah setengah matang beri potongan nangka atau toping sesuai selera, tutup kembali sampai matang.




Note : 
1. Sebelum mulai mencetak, olesi cetakan dengan minyak/margarin dan sedikit telur, ini kalo cetakannya pakai yang non teflon. Kalau pakai cetakan yang anti lengket olesi tipis-tipis dengan margarin.
2. Setel api pada ukuran terkecil, dan beri alas berupa sarangan yang bolong-bolong/bekas dandang pada bagian bawah wajan supaya tidak cepat gosong. Hal ini untuk menghindari bagian pinggir apem selong cepet gosong dan supaya bagian tengahnya matang sempurna
3. Aduk-aduk agak lama setelah adonan selesai fermentasi, supaya apemnya bisa membumbung tinggi dan seratnya tidak terlalu kelihatan *karena kalau kurang diaduk setelah fermentasi, adonan yang dicetak akan keluar seratnya mirip bika/bikang.


Minggu, 23 Maret 2014

Donat Kampung

Ada sisa tepung terigu protein tinggi, ada ragi, ada telur terus ada sisa cokelat yang harus cepet-cepet diberdayakan sebelum masa expirednya tiba. 



Sebelumnya sudah pernah bikin donat ala JCO, terus donat kentang tapi mungkin yang ini lupa tidak terdokumentasi *ah biasalah, pikun. Sempat deg-degan waktu nguleni adonannya, karena adonannya begitu lembek. Akhirnya, aku tambahin lagi tepungnya sampai didapatkan adonan yang kalis saat diulenin. Makanya, kalau mau nyoba nih donat harus hati-hati saat nuang cairannya.

Soal rasa, donat ini lebih empuk dan lembut meskipun sudah besok nginap di hari berikutnya. Alhmdulilah tampilannya sudah lumayan rapi meskipun tidak memakai cetakan dan yang paling penting gendut, tapi sayang agak gosong :-D. Padahal sudah pakai api yang paling kecil. Jadi kayaknya resep ini akan jadi resep andalan dan paling sering dibuat. Resep donat kampung aku lihat di blognya ini, silahkan cek blog dan photonya bagus-bagus. 

Donat barusan matang 

Donat Kampung

Bahan :

500 gram tepung terigu protein tinggi/cakra
100 gram gula pasir
3 sdm susu bubuk
1 bks fermipan --> aku tidak sampai 11 gram karena sudah ke pakai
200-225 ml air es/air dingin biasa
3 butir kuning telur
1 sdt vannili
80 gram margarin

Cara Membuat :
1. Campur bahan kering sampai rata
2. Masukkan kuning telur, uleni (bisa gunakan tangan atau mesin) kemudian air sedikit demi sedikit sampai adonan dapat diuleni hingga rata. Biasanya ukuran air ini sudah cukup tapi air sudah cukup tapi air tidak perlu digunakan semua jika tidak perlu tergantung kekeringan tepungnya.
3. Uleni adonan hingga kalis 18 - 20 menit kalau memakai mesin
4. Istirahatkan adonan 30 menit, kemudian timbang kira-kira 40 gram bola-bola (atau sesuai dengan besar donat yang anda inginkan)
5. Kemudian lubangi tengahnya
6. Letakkan diatas loyang yang sudah ditaburi tepung, biarkan mengembang selama kurang lebih 30 menit.
7. Goreng donat dengan api kecil sambil dibolak-balik hingga matang.
8. Biarkan donat hingga benar-benar dingin sebelum diberi topping.

Donat Kampung dengan toping meisis



Kamis, 20 Maret 2014

Terang Bulan / Martabak Manis

Punya sisa kacang cincang sisa buat toppingnya donat kemaren itu, cari cara untuk menghabiskannya. Cling nemu ide untuk dibuat toping martabak atau terang bulan, maka dimulailah perburuan resep, secara belum pernah juga bikin martabak manis ini. Eh tapi kayaknya sih pernah ya nyoba tapi lupa kemaren dapat resepnya darimana *pikun. Kemaren itu seingatku buatnya martabak manis yang imut, pakai cetakan lumpur. Berhubung cetakan lumpurnya sudah mudik ke kampung di rumah Ponorogo, jadi buatnya pakai teflon aja dengan setting api paling kecil. Daaaan tetap jadi kok ;-), g ada alasan dong buat 

Setelah browsing-browsing dan disesuaikan dengan bahan-bahan yang ada maka dipilihlah resep dari mbak Rina Rinso, eh lha kok barengan juga mbak Hesti Posting juga resep yang sama. Hasil martabaknya tetap empuk hingga sore tapi kemaren diprotes ketebalan kulitnya bukan isinya he he he *biar cepet rampung gitu maksudnya.

Tapi maafkeun photonya jelek, karena motonya sudah sore menjelang malam selepas pulang kerja. Matahari sebagai sumber cahaya yang paling utama sudah beranjak ke peraduannya *jiyah. Padahal buatnya pagi sebelum berangkat ngantor. Tapi sudah ke buru-buru juga sih, makanya nggak sempat difoto, maklumlah sukanya mepet-mepet he he he.



Martabak Bolu Manis / Terang Bulan 

Bahan :

250 gram tepung terigu serbaguna (segitiga biru)
50 gram gula pasir
1/4 sdt baking powder
1/4 sdt garam 
300 cc susu cair --> aku pakai air plus SKM/Susu Kental Manis
3 butir telur
30 gram gula
1/2 sdt fermipan/ragi instan
1/4 sdt baking powder
50 gram mentega dicairkan --> aku pakai margarin

Taburan :
Butter
gula pasir
Susu Kental Manis
Keju Parut
Cokelat Meises

Cara Membuat :
1. Campur jadi satu terigu, gula, baking powder dan garam
2. Masukkan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan whisker, setelah tercampur rata masukkan fermipan dan istirahatkan selama 30 menit.
3. Di tempat lain kocok telur dan gula (kocok lepas aja pakai garpu) kemudian masukkan ke dalam adonan yang sudah diistirahatkan selama 30 menit.
4. Terakhir masukkan mentega cair dan baking powder.
5. Panaskan cetakan, ambil 1 sendok sayur cetakan, biarkan sampai adonan mengembang dan berlubang, taburi dengan gula kemudian tutup hingga matang.
6. Angkat martabak dari cetakan dan beri olesan butter, kemudianberi susu kental manis dan keju atau topping lainnya sesuai selera sebagai taburan.

* Baking powder memang ditulis 2 kali ya diresep, bukan salah tulis memang begitu resepnya. Ikuti saja.

Minggu, 09 Maret 2014

Donat Ala JCO

Seperti biasa, sudah ngeprint resep ini sudah long-long time ago, tapi eksekusinya baru kemaren. Sekalian untuk snack pertanda berkurangnya umur. Untuk snacknya sendiri, selain aku buatkan donat ini juga aku buatkan kue pukis dan dan ote-ote. Tapi yang paling diminati sih ote-otenya :-D *kayaknya ada bakat jadi penjual ote-ote :-D.

Donat ini baru sekali ini juga dicoba, takut sih nggak berhasil. Apalagi pernah trauma dulu pernah gagal buat donat *kebiasaan g konsen baca resepnya :-D. Alhamdulilah, berhasil tapi untuk ukurannya masih geje, ada yang gede ada yang tipis kurus *hiyaa. Kemaren aku memakai  cetakan donat, eh tapi lupa nggak motoin cetakannya, kapan-kapan lagi kalo buat donat diusahakan diphoto ya. Ini aja photo seadanya, kemaren ambil photo sambil goreng jadi takut gosong yang penting ada dokumentasilah. 

Untuk topingnya kemaren aku pakai coklat rasa apel dan lemon, coklat yang sudah lama mangkrak dan bingung mau diberdayakan untuk apa, tapi akhirnya aku berdayakan untuk toping donat ini. Ditambah dengan chocochip wafer kalo nggak salah namanya, yang menurut salah satu temenku mirip t*i tikus *hadew, tepok jidat, minta dilempar donat sepuluh.

Berikut resepnya kalo mau coba dirumah, aku ambil dari resepnya mbak Ricke, Rasanya sendiri menurutku lebih alot apalagi kalo sudah besoknya, enaknya masih anget-anget trus pas perut lagi lapar hihihi. Kemaren, pas kasih toping kok coklatnya susah keringnya, ampek sumpek lihatnya. Masih berjejer dikamar yang sempit *huaa pengin cepet-cepet diringkesin aja apalagi takut ada semutnya :-(. 



Donat Ala JCO

Bahan A :
850 gram terigu protein tinggi/Cakra Kembar atau Terigu Komachi jadi lebih mirip sama JCO *kata mbak Ricke, karena aku pakai Cakra Kembar.
11 gram ragi instant
10 gram garam
600 ml air (kalo pakai terigu Cakra airnya dikurangi sebanyak 75-100 ml)

Bahan B :
200 gram terigu protein tinggi (Cakra Kembar) atau terigu Jepang (Komachi)
10 gram garam
60 gram susu bubuk full cream
100 gram telur (tanpa kulit yah)
125 gram mentega putih/mentega/margarin, aku pakai margarin

Cara Membuat :
1. Aduk bahan A sampai rata, istirahatkan selama 90 menit dalam wadah tertutup. Jadikan bahan biang.
2. Campur bahan B sampai rata, kemudian campur dengan bahan A. Uleni sampai kalis dan licin. Lebih kurang 10 menit (beda-beda waktunya tergantung cara menguleni, yang penting sampai kalis). Istirahatkan dalam wadah tertutup selama 15 menit.
3. Gilas tipis adonan setebal kurang lebih 1 cm, diamkan 10 menit. Cetak dengan cetakan bentuk donat, diamkan lagi 10 menit.
4. Goreng daam minyak padat yang telah dipanaskan dengan api kecil saja sampai kuning kecoklatan (balik sekali saja).
5. Angkat, tiriskan dan dinginkan. Beri topping sesuai selera.

Tips dari Mbak Ricke :
a. Adonannya memang lembek, jadi menguleninya lebih sabar yah agar adonan jadi kalis dan mulus.
b. Saat menggilas, taburi alas gilas dengan tepung agak adonan tidak lengket. Begitu juga dengan cetakan donatnya taburi dengan terigu.
c. Donat yang telah dicetak letakkan dalam loyang tipis yang ditaburi terigu atau dialasi kertas roti.
d. Menggoreng donat lebih bagus dengan minyak padat agar hasilnya donatnya tidak menyerap banyak minyak. Jika tidak ada bisa menggunakan minyak goreng biasa yang ditambahkan mentega putih sekitar 1 sendok makan. Goreng dengan api kecil saja dan balik 1 saja.

Selasa, 25 Februari 2014

Bolu Suri Pandan

Dari hasil blogwalking berakhir kepingin *dasar mata jelalatan, apalagi belum pernah mbikin dan resepnya super praktis tanpa perlu ribet ngeluarin senjata bernama mikser. Awalnya sih nggak sengaja nemu resep ini. Sekilas tampilan bolu ini mirip dengan bika Ambon *menurutku sih, tapi yang ini dibuat dari tepung terigu. 

Resep ini aku kurangi untuk takaran ragi instannya, karena menurutku dengan jumlah terigu yang hanya 75 gram, terlalu banyak jika menggunakan 1 sendok makan, akhirnya aku kurangi menjadi 1 sendok teh saja dan tetap kok hasilnya bagus dan berserat.

Bolu Suri Pandan ini rasanya legit, maklumlah perpaduan antara santan dan telur yang lumayan banyak. Resepnya sendiri aku contek dari blognya Mbak Shinta Little Kicthen, berikut aku tuliskan kembali kalau ada yang mau nyoba, dijamin nggak nyesel kok apalagi bagi yang belum punya mikser, ;-) dijamin anti gagal, asal tahapannya sesuai instruksi ya...



Bolu Suri Pandan

Bahan :

75 gram terigu
1 sdm ragi instan --> aku 1 sdt ragi instan
100 gram gula pasir --> aku 75 gram gula pasir, karena sudah ada SKM
75 ml santan kental --> aku pakai 100 ml santan segar, direbus dahulu
4 butir telur
25 ml air pandan suji --> aku pakai 2 tetes pasta pandan
100 ml Susu Kental Manis/SKM --> aku pakai 2 sachet SKM
35 gram margarin dilelehkan
1/2 sdt vanilli bubuk

Cara Membuat :
1. Panaskan santan dan daun suji. Panaskan sambil diaduk sampai mendidih. Lalu angkat, diamkan sampai hangat kuku. Aku kemaren kelupaan santan sudah dingin tapi tidak apa-apa, masih bisa mengembang kok.
2. Campur terigu, ragi dan sepertiga gula. Aduk rata menggunakan whisker atau sendok. Tambahkan santan hangat, aduk rata. Tutup dan diamkan 30 menit.
3. Siapkan loyang tulban, olesi dengan margarin dan taburi tepung terigu. Atau kalo memakai loyang persegi/bulat alasi dengan kertas roti. Sisihkan.
4. Dalam wadah terpisah, kocok telur, gula dan sisa vanilli, cukup hingga gula larut. Bisa memakai whisker atau mikser atau sendok juga boleh.
5. Masukkan kocokan telur ke dalam adonan tepung terigu yang sudah mengalami fermentasi. Aduk rata.
6. Tambahkan SKM dan margarin, aduk hingga rata. Lalu tuang ke dalam loyang.
7. Masukkan ke dalam oven (tanpa dinyalakan), biarkan selama 30 menit. Lalu nyalakan oven. Panggang dalam suhu 170 derajat celsius selama 50-60 menit atau sesuai oven masing2 ya. Atau hingga adonan tidak menempel saat dilakukan tes tusuk.
8. Angkat biarkan dingin, sajikan.



Minggu, 09 Februari 2014

Roti Keju Susu

Ada sisa keju yang sudah dibuka, kalau nggak cepet diberdayakan akan semakin kering dan expired. Cari-cari resep di Tabloid Saji edisi 267 Mei 2013. Cocok sama bahan dan ini roti lumayan bisa tahan 3 hari, bisa untuk bekal ngantor dan sarapan pagi-pagi biar mirip orang bule.  

Hasil dan photonya cantik dibanding posting-posting resep sebelumnya. Rasanya enak lembut, mungkin efek penggunaan kuning telur. 

Sempat takut saat adonan kok ngak kalis-kalis, masih nempel-nempel ditangan. Setelah margarin masuk barulah lumayan tidak nempel tapi tetep deg-degan aja, ya sudahlah akhirnya adonan aku biarin aja dalam proses proofing. 



Roti Keju Susu

Bahan :

350 gram tepung terigu protein tinggi
150 gram tepung terigu protein sedang
100 gram gula pasir
1 1/2 sdt/6 gram ragi instan
25 gram susu bubuk
1 butir telur
1 butir kuning telur
250 ml air es, aku pakai air biasa dingin
75 gram margarin
1 sdt garam

Bahan Isi :

25 gram tepung terigu protein sedang, sangrai 5 menit, aku skip, habis terigunya
75 gram margarin
1/4 sdt garam
25 gram gula tepung
100 gram keju cheddar parut
75 gram susu bubuk fullcream

Bahan Olesan :

1 butir kuning telur
25 ml air, aku pakai 1 sdm air putih biasa

Cara Membuat :
1. Isi : aduk margarin, garam, gula tepung, keju parut, susu bubuk dan tepung terigu sampai berbutir. Sisihkan.
2. Roti : campur tepung terigu, gula, ragi instan dan susu bubuk. Aduk rata.
3. Tambahkan telur dan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis. Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai kalis elastis. Diamkan selama 30 menit, kempiskan.
4. Timbang adonan masing-masing 40 gram. Bentuk bulat. Diamkan 10 menit.
5. Giling adonan. Beri isi disalah satu satu sisi. Gulung sekali. Gunting sisa adonan dengan posisi miring, lebar 1/2 cm. Gulung.
6. Letakkan di loyang yang dioles tipis margarin. Diamkan 60 menit sampai mengembang
7. Oleskan bahan olesan.
8. Oven dengan api bawah dengan suhu 190 derajat celcius selama 12 menit sampai matang atau berdasarkan oven masing-masing ya.




Sate Tempe

Setelah membeli Kochi Pan, aku punya obsesi untuk mbikin sate sendiri. Ini adalah percobaan kedua setelah sebelumnya pernah membuat Ayam Bakar Pedas Manis, setelah kemaren sempat browsing-browsing nemulah resepnya Mbak Vivi, resep aslinya dari Mbak Rina Dapur Manis.

Kenapa milih tempe sebagai bahan uji cobanya, pertama ada sisa santan dari membuat kue pukis ini, sayang kalau dibuang begitu saja. Kedua, kalo gagal kan atau rasanya kurang enak ngak nyesel-nyesek amat karena bahannya kan murah :-D.

Ini adalah resep yang nyonteknya pake gadget alias langsung lihat diwebnya *ish sok gaya. Karena kemaren, resep hasil ngeprintnya ketinggalan di kantor dan kayaknya nggak ada rencana. 

Tampilan sate tempeku ini kurang sreg, potongannya gede-gede rasanya juga keasinan *ups, ditambah photonya juga nggak ada yang bagus *manyun. Tapi ya sudahlah, kalau makan sate tempe ini pas lagi laper pake banget habis juga nasi sedandang he he he.

Waktu bakar nih tempe, temen-temen ngirain aku lagi nyate daging :-D, aku bilang ini tempe bukan daging, daging lagian jual mahal *belum terbeli sama kantong anak kost :-P.



Sate Tempe

Bahan :

400 gram tempe, potong dadu
2 lembar daun salam
5 sdm kecap manis
150 ml santan dari 1/4 butir kelapa parut
Garam Secukupnya

Bumbu Halus:

5 buah cabe merah besar
5 buah bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri, aku skip lagi kosong

Cara Membuat :
1. Tumis bumbu halus dan daun salam sampai wangi dan matang.
2. Masukkan santan, kecap manis dan garam. Cek rasanya. Masukkan tempe, aduk rata. Masak samapai bumbu meresap. Matikan api. Biarkan dingin.
3. Tusuk tempe menggunakan tusukan sate. Bakar di atas api sambil diolesi sisa bumbu.
4. Sajikan.



Kue Pukis

Hiyaa aku hari ini produktif banget yaks, posting resep banyak banget. Kok aku jadi curiga sendiri ma diri sendiri, bisa-bisa habis ini liburan panjang huaa *nangis, ups jangan dech. Sebenarnya sudah lama pengen buat pukis, sudah nyari-nyari resep yang mudah, praktis dan ekonomis. Tanpa perlu ribet ngeluarin mikser, supaya biaya listriknya bisa digunain untuk beli bahan sajah *dasar mak irit :-P, maklum anak kost setiap apapun kudu ngitung dan diperhitungkan. Ah kalo gini enakan dirumah aja, semuanya tinggal nebeng ortu :-D *pengen dilemparin pacul aja. 

Blogwalking akhirnya nemu resepnya Mbak Tita yang diposting oleh Moegil Cake, setengah resep aja katanya sudah jadi banyak dan tentunya g perlu mikser *horeee. 

Kue pukis ini dibuat juga dalam rangka memberdayakan gadget baru penghuni kamar sempit yaitu si cetakan pukis teflon, niat awalnya ke Arlisah mau beli cetakan waffle eh cetakannya habis :-(. Dulu juga pernah buat disini, cetakannya imut banget, maklum awal-awal beli gadget hanya menuruti pengen nggak ngerti dan ngira-ngira ini jadinya seberapa :-(, sekarang nyesel dech akhirnya mangkrak *nganggur maksudnya. 

Resep ini selain mudah dan praktis-ekonomis juga hasil akhirnya lembut banget, meski tidak ada acara kocok mengocok pake mikser, cukup diaduk aja sama rata dan tidak bergerindil. Bahkan kelembutannya bertahan hingga hari berikutnya. Kalau soal rasa jangan ditanya lagi pastinya enaklah, tapi agak kemanisan menurutku. Mungkin lain kali mau dikurangin aja takaran gulanya, kaena diresep ini memakai susu kental manis yang juga menyumbang rasa manis dikuenya.

Kemaren pas waktu mbikin ini sempat deg-degan, udah buatnya hampir magrib karena mulai ngadonnya sudah jam 16:30 juga takut nggak ngembang karena kok sepertinya adonannya segitu-gitu. Dan, akhirnya absen ke masjid :-(. Yuks, mari intip resepnya dan segera praktekin ya, jangan hanya suka ngeprint seperti aku. Oh ya kalau nggak punya cetakan pukis bisa dicetak dicetakan poffertjes atau lumpur ya...



Kue Pukis 

Bahan :

150 gram tepung terigu tinggi
100 gram tepung terigu sedang
125 gram gula pasir, kalau nggak suka manis bisa dikurangin
1 butir telur
1 sdt ragi instan
50 gram mentega/margarin, cairkan
375 ml santan hangat
1/2 sdt garam, aku skip takut nggak ngembang :-D
50 ml SKM, aku pakai 1 bungkus indomilk sekitar 42 gram
Vanilli secukupnya

Topping :

Keju, meisis, atau cokelat serut

Cara Membuat :
1. Campur terigu, gula pasir dan ragi instan, aduk rata
2. Masukkan telur, aduk rata
3. Tambahkan mentega/margarin cair, aduk rata sampai rata
4. Masukkan pasta vanilli dan santan hangat sedikit-sedikiti sambil diaduk sampai santan habis dan tidak bergerindil. Jika masih ada tepung yang bergerindil bisa disaring atau dikocok sebentar saja sampai halus
5. Terakhir masukkan garam dan susu kental manis/SKM, aduk rata
6. Diamkan adonan kurang lebih 1 jam
7. Sebelum adonan dituang, adonan ditepuk-tepuk dulu menggunakan sendok sayur
8. Panaskan cetakan, olesi margarin dan tuang adonan ke cetakan sampai hampir penuh (sekitar 3/4 cetakan), tunggu sampai setengah matang, beri topping sesuai selera. Tutup dan tunggu sampai matang
9. Setelah kue pukis matang, panas-panas oles margarin sisi kanan kirinya supaya tidak kering. Sajikan.



Tambahan :
Santan sebaiknya direbus dulu hingga mendidih sambil sesekali diaduk supaya santan tidak pecah. Selain itu, santan yang sudah direbus membuat pukis lebih awet dan tidak berbau asem.
Jangan masukkan santan panas ke dalam adonan karena dapat mematikan ragi. Tunggu agak dingin/hangat. Santan hangat dapat mempercepat kerja ragi (jika cuaca dingin) dan mengurangi bau ragi.








Pepes Ikan Pindang & Kelapa

Kalo di kantor lagi sepi job seperti sekarang ini aku paling sering browsing atau jalan-jalan ke blog yang punya hobi masak dan posting resep, salah satu yang paling sering aku kunjungi adalah blognya mbak Diah Didi, suwun sharingnya ya mbak. Akhirnya nemu resep ini, resep sederhana dan mudah untuk para ibu yang kudu masak hemat, enak dan sehat, resep ini salah satunya.

Tapi sebenarnya sering banget dirumah dimasakin beginian oleh Ibu, tapi seringnya yand dimasak bukan ikan pindang tapi wader, lele atau bandeng. Tapi enak semua.

Resep ini aku buat dalam rangka menghabiskan stok kelapa yang sudah ngendon di freezer kantor selama hampir dua hari, karena kemaren pas beli kebanyakan. Beli setengah butir dan minta diparutin sekalian seharga 4.000 ealah jadinya banyak banget ternyata. Lain kali mo beli dua ribu aja dech. 

Resepnya aku contek dari sini, berikut resepnya kalo mau praktek juga. Dijamin enak dan sehat.



Pepes Ikan Pindang dan Kelapa

Bahan :

6 buah ikan pindang
150 gram kelapa sedang cenderung muda parut kasar, punyaku lebih kayaknya
Daun Kemangi secukupnya
Daun Pisang untuk membungkus

Bumbu Halus :

6 buah bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabai merah
3 buah cabai rawit
4 butir kemiri, aku skip nggak punya 
Garam dan gula merah sesuai selera

Cara Membuat :
1. Aduk rata bumu halus dan kelapa serta kemangi.
2. Balutkan ke dua ikan pindangg. Lalu bungkus dengan daun pisang. Sematkan kedua ujungnya.
3. Kukus 30 menit hingga matang.
4. Angkat dan bakar sebentar di atas api.
5. Sajikan.







Pepes Kerang Jamur Bumbu Merah

Hari-hari ini aku lagi rajin masak dan baking lagi, meski yang diposting disini hanya resep-resep yang baru-baru saja. Kalau masak yang sehari-hari sudah males motoin sama nulis resepnya *wong masaknya kadang hanya goreng tempe saja :-D. 





Dulu pernah posting pepes kerang saja, apa bedanya dengan yang ini ...? he he he selain nama juga ada tambahan jamurnya :-D. Terus, yang ini juga pakai kelapa parut, kalau yang dulu kan enggak. Bumbunya sih hampir-hampir sama. 

Pepes Kerang Jamur Bumbu merah ini sangat cocok dan lezat jika disandingkan dengan nasi hangat yang pulen wuiiih mantap surantap dech. Asli resep sih nggak pakai jamur, tapi karena kemaren ada sisa jamur tiram seuprit makanya diikutin aja biar g mubazir, sisa oseng jamur. 

Mari segera pergi ke pasar untuk belanja dan masak untuk menu siang nanti. Resepnya aku contek dari Saji edisi 242 Juli 2012.




Pepes Kerang Jamur Bumbu Merah

Bahan :

250 gram kerang darah
100 gram jamur tiram, suwir cuci bersih peras airnya
2 lembar daun salam
2 cm jahe, dimemarkan
750 ml air untuk merebus kerang
100 gram  kelapa parut
4 buah cabe merah diiris miring ---> aku nggak pakai, cabenya tinggal dua
1 sdm air asam ( dari 1/2 sdt asam jawa dilarutkan dalam 2 sendok makan air )
5 lembar daun salam, dipotong-potong
Daun pisang secukupnya untuk membungkus

Bumbu Halus : 

5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabai merah keriting, aku skip
2 buah cabai merah besar
2 buah cabai rawit, tambahan dari aku
2 butir kemiri, aku skip g punya stok di rumah
1 sdt garam
2 sdt gula merah sisir
Penyedap rasa secukupnya, optional

Cara Membuat :
1. Rebus kerang, daun salam, jahe dan air sampai mendidih. Angkat dan tiriskan.
2. Campurkan kerang, kelapa parut kasar, cabai rawit merah, air asam dan bumbu halus. Aduk rata.
3. Sendokkan adonan diatas daun pisang, selipkan sato potong daun salam. Bungkus. Lipat kiri dan kanannya.
4. Kukus dalam pengukus sampai matang kira-kira 30 menit. 
5. Angkat dan sajikan.

Salam Masak Sehat dan Enak



Minggu, 19 Januari 2014

Pisang Bolen Keju



Punya stok keju di kulkas, beli dari jaman kapan itu pas ada diskon-an *jiyah emak-emak pemburu diskon. Bingung mo dibuat apaan, kalo buat isian roti, di rumah banyak yang nggak suka keju *galau. Karena masih galau, akhirnya masih dibiarin ngendon, sampai akhirnya ketemu resepnya mbak Vivi Pisang Bolen Keju. Tertark, karena ada unsur keju dan bolen pisang aku belum pernah nyoba. Kemaren, mau nyoba tapi masih maju mundur karena kebanyakan pisang bolennya pakai korsvet *mahal uey korsvetnya. Jadi rencananya masih dipending dulu, padahal sudah ngeprint nih reesp bolak dan balik *adat lama.

Dan akhirnya, setelah kemaren di pasar lihat ada pisang kepok belilah aku satu sisir, tapi duh mahal amat di Surabaya, satu sisir isi 16an buah harganya 12 ribu *agak nyesel. Tapi ya sudahlah namanya juga lagi butuh. Kemaren aku belinya pisang kepok seharusnya sih pakai pisang raja, supaya lebih maknyus gitu. Namanya juga percobaan pertama selalu belum sempurna *ngeles. 

Pisang bolen ini ketika baru keluar dari oven, hemmm bau harum dan hangat-hangat kejunya kriuk-kriuk, membumbung kayak pisang bolen dari Bandung *kali, soalnya belum pernah nyoba dan ke Bandung juga uey. Ketika menguleni menggilas adonan ini ikuti sesuai resep jangan seperti aku yang maunya praktis dan cepet, dimana hasil jadi kurang bagus, kurang berlapis-lapis. 





Pisang Bolen Keju

Bahan-bahan 

Bahan A:
100 gram tepung terigu protein tinggi
1 sdm minyak goreng
75 gram margarin

Bahan B:
200 gram tepung terigu protein tinggi
30 gram gula tepung
80 ml air --> aku hanya pakai separuhnya aja adonan sudah bisa dipulung, sesuaikan.
75 gram margarin

1/2 resep Bahan Dasar Olesan 

Bahan Dasar Olesan ( Aduk Rata ):
2 kuning telur
1 sdm air
1 sdt madu ( aku g pakai )

Bahan Isi :
8 buah pisang raja/kepok, aku rebus
Keju Cheddar secukupnya, diparut.

Cara Membuat :
1. Aduk rata bahan A, bentuk bulat. Diamkan 10 menit.
2. Aduk bahan B sampai setengah elastis. Diamkan 15 menit. 
3. Bagi adonan A menjadi 15 bagian bulatkan. Bagi adonan B menjadi 15 bagian, bulatkan.
4. Giling adonan B memanjang. Letakkan adonan A di atas adonan B. Lipat seperti amplop.
5. Giling tipis adonan memanjang, gulung kemudian tipiskan lagi Ulangi sebanyak 2 kali. Lakukan hingga adonan habis. Diamkan 15 menit.
6. Giling adonan molen melebar. Letakkan pisang ditengah, kemudian bungkus dengan kulit. Rapikan. Oles dengan bahan olesan, taburi dengan keju parut.
7. Letakkan diloyang yang sudah dioles margarin. Oven 25 menit dengan suhu 180 derajat celcius. Keluarkan dari oven.
8. Oles lagi dengan bahan olesan dan oven lagi 5 menit.








Kamis, 16 Januari 2014

Potato Bread/Potato Buns/Roti Kentang


Beli kentang sudah dari jaman apa, pengennya sih mau dibuat potato buns/bread/roti kentang ini, eh malah berakhir jadi sambal goreng kentang *geje. Sudah beli lagi, eh malah jadi isiannya si pastel user-user *tepok jidat dah.

Potato Buns setelah semalam nginap
Akhirnya pas kemaren pulang tuh kentang dibawa jauh-jauh dari Surabaya ke Ponorogo, supaya bisa dibuat di rumah, kayak di Ponorogo g ada yang jualan kentang aja. Akhirnya, kesampaian juga hari Ahad bisa nguplek di dapur walaupun sebenarnya capek setelah acara bersih-bersih rumah yang rasanya g ada habisnya *jiyah curcol. Pertama lihat penampakan potato buns ini di blognya mbak Nina, trus disitu disebutin kalo sumbernya dari teh Ricke, kelihatannya lembut banget dan menul-menul.
Tapi, kemaren pas buat sendiri kok hasilnya nggak sebagus punya masternya ya, kasar banget seratnya, terus lembek lagi, apalagi nguleninnya pakai tangan biar gempal gitu. Dan, akhirnya bentuknya juga nggak karuan, meski secara rasa tetap enak. Aku juga nggak pakai olesan kuning telur, jadi ya gitu dech kusam ngak mengkilap. Kemaren potato buns aku isi selai blueberry untuk 2 resep membutuhkan sekitar 250 gram selai. sebagian ada yang aku isi pisang karena selainya habis. Bentuknya juga gede-gede biar cepet kelar hehehe.





Pelajarannya lain kali kalo buat aku harus hati-hati aja nuangin cairannya, supaya nggak kelembekan. Karena kandungan air di kentangnya kan beda-beda jadi harus lebih hati-hati. Resepnya silah klik di link yang atas ya, lagi malas nulis :-P. Selamat Ngulen...i

Selasa, 07 Januari 2014

Ayam Bakar Pedas Manis

Beberapa hari ini agak rajin masuk dapur dengan berbagai alasan, kemaren pas beli makan lalapan sudah mahal rasanya geje *nyesel. Kedua, mau nyobain wajan panggangan baru *hiya. Ketiga, selama libur natal dan tahun baru, banyak pedagang yang mudik, dapat dipastikan akan sedikit pilihan untuk menu yang dijual *balada anak kost. Keempat, lagi pengen nostalgia lalapan Aphot yang ada di Malang pas jaman masih jadi anak kuliahan. Lalapan di Aphot ini enak dan murah untuk ukuran anak kost seperti saya. Dulu, lalapan tempe dan tahunya gede-gede pun rasanya enak banget itu hanya seharga 3.500 sudah plus nasinya, kalo ikan atau ayam paling hanya 6.000 saja tapi rasanya enak banget karena dibakar. Jarang-jarang di Malang yang lalapannya disajikan gini, kebanyakan sih cuman digoreng aja itupun seringnya sambalnya nggak enak *ah kayak sambalnya enak aja :-D. Makanya, pengen makan yang kayak di Aphot Malang, tanpa perlu kesana. Kan, kalo harus ke Malang mahal di ongkos, belum harus nginep lah disana karena pastinya warung Aphot bukanya sore hiks.

Pas juga kemaren lihat di FB IDFB ada yang nanya resep ayam bakar dan Mbak Andrianne menyarankan resep ini. Dengan pembukaan yang begitu menyakinnkan kalo resep ini layak untuk dicoba, yuk coba dirumah masing-masing ya. 

Selain aku pakai ayam, bumbu olesnya cocok dipakai untuk tahu dan tempe *hiya menu wajib yang tidak boleh ditinggalkan. Memang ayam bakar ini enyak bangetsz, sudah mirip yang di Aphot, rasa tempe dan tahu panggangnya juga sadap. Untuk tempe dan tahunya goreng hingga berkulit ya, terus kemudian masukkan di bumbu olesan hingga meresap. kemudian panggang. 






Ayam Bakar Pedas Manis

Bahan :
1 ekor (800 gr) ayam
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdt merica bubuk
1 -2 sdt garam
2 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
± 500 ml air kelapa


Olesan :
50 gr cabai merah, potong-potong
3 siung bawang putih
½ sdt garam
2 sdm minyak goreng
2 sdm gula merah sisir
1 sdm kecap manis
200 ml air


Sambal tomat :
2 sdm minyak goreng
8 buah cabai merah, potong-potong
5 buah cabe rawit
3 butir bawang merah
1 buah tomat
2 sdt terasi bakar
1 sdt garam
2 sdt gula merah sisir


Cara membuat :
1. Potong-potong ayam menjadi 4 bagian. Haluskan bawang merah, bawang putih, merica, garam. 
2. Lumuri ayam dengan bumbu halus, sisihkan sedikitnya 30 menit agar bumbu meresap.
3. Taruh ayam dan bumbu perendam dalam wajan, tambahkan daun salam, dan serai. Tuangi air kelapa, masak hingga mendidih, kecilkan apinya. Tutup wajan, masak hingga air habis dan ayam matang. Jaga jangan sampai ayam hancur, angkat.
4. Olesan : Haluskan cabai merah, bawang putih, dan garam. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu halus hingga matang dan harum. Masukkan gula merah, kecap manis, dan air. Masak hingga bumbu benar-benar matang, angkat.
5. Panaskan pemanggang di atas api, taruh ayam di atasnya. Panggang ayam sambil dibalik-balik dan diolesi bumbu olesan hingga harum dan berwarna kecoklatan, angkat.
6. Sambal tomat : panaskan minyak goreng dalam wajan. Masukkan cabai merah, cabe rawit, bawang merah, tomat, dan terasi. Tumis hingga matang dan tomat lunak, angkat. Taruh diatas cobek, tambahkan garam dan gula merah, haluskan.
7. Taruh ayam bakar di atas piring saji, hidangkan selagi hangat dengan pelengkap sambal tomat.

*Maaf photonya g ada nilai estetikanya sama sekali, sudah ambilnya malam-malam dengan mode auto, backgroundnya juga geje.