Minggu, 11 Desember 2011

Pakis : si sayur sehat nan murah meriah

Tahu Pakis kan ? eits bukan Pakisaji loh ya *itu sih nama daerah di Malang. Pakis ini jenis tumbuhan yang ada di tebing-tebing biasanya, atau biasanya nempel didinding sumur tradisional. Tapi kayaknya jaman sekarang jarang ya sumur yang ditumbuhi tanaman Pakis karena kebanyakan sumur-sumurnya ditutup sama semen. 
Pasti semua pada menyangka kalo pakis itu hanya bisa ditemukan di desa atau kampung-kampung terpencil. Eits jangan salah loh ya, saya sendiri mengenal sayuran pakis ketika sudah jauh dari kampung saya sendiri di Ponorogo, yaitu di Malang. Awalnya sih sempat ragu dengan keamanan sayuran ini *takut keracunan. Namun, memang benar kok makan sayur pakis ini bikin ketagihan :-p. Di Surabaya pun saya sering ketemu sama sayuran ini *nah lho.

Daun Pakis sebelum dimasak :-d

Jangan salah loh ya meski sayur pakis ini kelihatannya murah dan sederhana namun ternyata pakis banyak mengandung zat-zat yang sangat berguna bagi tubuh loh, diantaranya : betakaroten yang dapat membantu sistem imunitas tubuh khususnya terhadap timbulnya infeksi. Selain itu pakis juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi yaitu 30 mg per 100 gram. Vitamin C ini berguna untuk pembentukan kolagen yang menyokong pondasi jaringan ikat, seperti tulang rawan, membran kapiler dan penyembuhan luka.
Pakis ternyata juga tinggi kalsiumnya, sekitar 42 mg dan 172 mg fosfor untuk per 100 gram pakis yang keduanya berguna untuk mengurangi resiko rematik dan rapuhnya tulang. Pakis juga kaya flavonoid dan polifenol yang punya khasiat sebagai antioksidan dan antibakteri. 
Nah, ternyata untuk sehat tidak selalu harus mahal kan?

Hari ini aku juga memutuskan untuk masak sayur pakis sebagai menu sarapan dan bekal ke kantor :-d.

Resep ini terinspirasi sama Gulai Pakis dari majalah Lezat 

Fresh from the kompor, pakis setelah matang
Bahan :
1 ikat besar daun pakis, siangi pilih yang masih muda
50 gram ebi ---> sangrai, hari ini aku tidak pakai

Bumbu Halus :
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 ruas lengkuas
5 buah kemiri ---> aku ganti dengan santan
2 buah Cabe merah
5 butir cabe keriting ---> aku kan seneng ada rasa2 pedasnya, bisa diskip kok kl g suka pedas 

Cara Membuat :
1. Panaskan minyak, kemudian tumis bumbu halus hingga harum
2. Kemudian masukkan daun salam dan daun jeruk serta lengkuas masak hingga harum,
3. Kemudian masukkan pakis, tumis hingga layu 
4. Masukkan santan, masak hingga mendidih dan pakisnya matang.
5. Angkat dan sajikan. 

Tapi kemaren sayang rasa pakisnya ada yang agak pahit, mungkin ada jenis pakis yang seharusnya tidak dimakan tapi ini katut/terambil sama yang jual. 






Jumat, 02 Desember 2011

Lele Pedang

Pagi yang cerah......hari ini pagi-pagi saya sudah mendarat di pasar sampek-sampek pintu gerbang aja belum juga dibuka :(. Niat awal bangun pagi-pagi adalah untuk setrika, tapi berhubung kost-nya sering "njeglek" kalo pagi-pagi setrika ma aku putusin aja ke pasar, sekalian mo praktekin resep "Lele Pedang" dari tabloid Lezat yang sudah lama dibeli tapi belum pernah dicobain satupun respenya *balada nyusuh :-p.

Lele Pedang
Bahan :
3 ekor lele / 1/4 kg lele
Daun jeruk 2 lembar, potong tipis
Daun Salam 2 lembar
1 batang serai, dimemarkan
100 gram kelapa parut
3 belimbing sayur, potong tipis --> aku tidak pakai, karena tidak suka kecut2
1 ikat daun kemangi, ambil daunnya
Daun pisang dan tusuk gigi untuk membungkus
2 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus :
7 buah bawang merah
3 buah cabe merah ---> aku pakai 2 buah saja
2 cm kunyit dibakar ---> aku tidak dibakar
Jahe 1 cm
1/2 sdt ketumbar
1/4 sdt garam
1/2 sdm gula
7 buah cabe rawit

Cara Membuat :
1. Tumis bumbu halus hingga hingga harum. Tambahkan daun jeruk, daun salam dan serai.
2. Masukkan kelapa parut, belimbing sayur, daun kemangi dan lele. Aduk rata, masak hingga lele terbalut rata dengan bumbu.
3. Ambil satu lembar daun pisang, tambahkan ikan lele dan sisa bumbu. Bngkus rapi dan semat bagian ujungnya dengan tusuk gigi.
4. Kukus lele hingga matang kurang lebih 30 menit. Angkat sajikan.

Lele pedang ini menurutku lebih mirip sama pepes tapi versi pepes pake kelapa seperti yang biasa dimasak sama Ibu dirumah, lumayanlah untuk rasanya. Sebaiknya untuk kelapa pilih yang masih muda supaya rasanya lebih lembut dan enyak :-).

Lauk ini cocok untuk sarapan dengan nasi yang anget. Happy cooking all.

Selasa, 29 November 2011

Thai Jackfruit Featherlight Cake alias Cake Nangka

Bulan-bulan November hingga Januari gini adalah musim nangka, tandanya banyak lalat hiiiii, jijaylah. Dirumah alhamdulilah banyak nangka, cuman beberapa pohon sich tapi kalo pas musim gini dirumah seperti pasar buah dan karena yang makan juga seuprit maka seringnya si nangka berakhir di tempat sampah.

Cake Nangka belum sempet dipotongin
Sebelum mudik kemaren sudah pesan ke Ibu untuk disisain nangka. Rencananya sih mau dibuat cake, sudah browsing-browsing dan lihat-lihat resep di majalah. Tapi akhirnya nemu resep yang menurutku sih enak dan cantik baik secara penampilan maupun rasa. Silahkan kalo mau resepnya ada disini.

Bahan :
200 gram nangka, aku blender dengan susu
150 gram gula
4 butir telur
1 1/2 sendok makan baking soda
1/2 sendok teh cake emulsifier
1/2 sendok teh baking powder
125 ml susu full cream / aku pake 3 sendok makan susu fullcream ditambah air hingga 125 ml
100 ml melted butter --> aku cuman pake 100 gram margarin kayaknya g sampai 100 ml dech

Cara Membuat :
1. Kocok telur, gula dan cake emulsifier hingga kental
2. Tambahkan tepung, soda dan baking powder bersama dengan susu dan sari nangka
3. Tambahkan margarine leleh,
4. Tuang dalam loyang dalam loaf dan oven selama 40 menit dengan suhu 180 derajat celcius.

Tapi setelah matang aku yang penasaran dengan rasanya sangat kecewa, karena rasanya tidak secantik penampilannya. Untuk rasanya lembut bangets mungkin karena penambahan soda kue, baking powder dan emulsifier. Photonya menyusul yach :-p, tadi lupa tidak dibawa SD Card-nya.

Pssst diupdate tgl dude.

Selasa, 08 November 2011

Cake Tape

sudah bopeng dikit, g sabar nyobain padahal tuh kue mo dikasihin orang kerja besok :-d sorry mom
Selamat Idul Adha......
Mudik kah anda di lebaran idul Adha ? Oh tidak ? maap ya saya mudik di lebaran idul Adha ini. Sudah hampir satu bulan saya tidak sowan Bapak Ibu saya di kampung huft rasanya seperti berabad-abad lamanya saya tidak bertemu *hallah lebay.
Lebaran idul Adha ini memang saya niatin untuk buat kue di rumah, sekalian nyobain loyang tulban saya yang saya beli tempo hari kemaren, sudah cukup lama sekali sih sebenarnya tapi apalah daya rasa malas saya sungguhlah besar. Alhamdulilah tak dinyana ternyata Ibu juga punya stok tape di rumah, jadinya klop lah :-).
Dua kali saya nyoba untuk membuat kue ini, yang pertama agak bantat mungkin karena saya tidak sampai 1/2 sendok makan nambahin ovaletnya, selain itu juga ngocok telurnya tidak sampai mengembang yang berjejak. Malah kata Bapak, kuenya kemaren "atos/keras" wadew. Akhirnya, untuk sesi kedua aku nambahin ovaletnya sesuai resep 1/2 sendok makan dan ngocok telurnya sampai berjejak.
Tapi, ternyata edisi kedua juga tidak sepi dari namanya ujian, helleh ujian he he he, insiden lebih tepatnya. Si kompor juga ngadat kehabisan gasnya, yach beli tabung kecil tapi g bisa pasang regulatornya. Terpaksa kudu beli gas besar, mana yang nganter lagi belanja lagi, wedew kudu nunggu lagi *susahnya hidup di kampung sambil ngelap keringat.


Bahan :
150 gram tepung terigu protein sedang/segitiga
100 gram gula pasir
5 butir telur ---> aku pakai 4 butir, stok tinggal dikit di rumah soalnya 
100 gram tape dihaluskan
100 gram margarin dilelehkan
1/2 sdm ovalet 
25 gram kenari, iris ---> kemaren aku pakai keju kraft dan kismis

Cara membuat :
1. Panaskan oven. Kocok telur, gula dan ovalet hingga mengembang berjejak.
2. Masukkan tepung terigu aduk rata.
3. Kemudian masukkan tape dan margarin leleh, aduk rata.
4. Tuang adonan dalam loyang tulban diameter 20 yang sudah disemir margarin dan ditabur tipis tepung terigu.
5. Oven dengan panas 190 derajat celcius hingga matang. Aku pakai oven hock dengan suhu 160 menit selama hampir 45 menit.

Diambil dari majalah Saji lupa edisi berapa :-p

Minggu, 23 Oktober 2011

Oblok-Oblok Daun Labu

 Jumat is shopping day hihihi, inilah enaknya kerja di tempat kerja saya yang sekarang. Setiap Jumat jam istirahat saya bisa shopping selama 1,5 jam, kemana lagi tujuannya kalo enggak ke C4. Niat awalnya sih berburu minyak, mo jadi juragan minyaklah pastinya huehuehehe.

Daun Labu
Eh, setelah keliling dapat minyak, lihat-lihat di bagian sayuran lihat ada daun labu, beli aahh. Kemaren lalu pernah beli neh daun labu tapi akhirnya membusuk dengan suksesnya di kulkasnya si Bos Papi karena kelamaan ditinggalin mudik. Seumur-umur seh belum pernah makan daun labu jadi penasaran bangets.

Sempat telpon orang tua dan bilang kalo lagi masak daun labu eh malah ditertawain sama mereka. Daun labu aja kok pake beli, di desa tinggal metik ajah. Lah di kota macam Surabaya mo metik di kebun sapa Bapak, kalo g metikin di pasar...he he he.
Ngombok-ngombok koleksi majalah kuliner, akhirnya nemu resep di Saji edisi 220 tahun VIII 2011 yaitu Oblok-Oblok Daun Labu tapi ini versi saya, karena ngak ngeplek/persis sama dengan resep hanya bumbunya ajah yang sama :-d maklumlah disesuaikan dengan kondisi lidah saya :-d.

Berikut resepnya silahkan kalo berminat, mungkin bisa jadi referensi buat yang mau nyobain rasanya di daun labu *nyang kasar-kasar gimana githu hihihi.

Oblok-Oblok Daun Labu +- 6 Porsi

Bahan :
2 ikat ( 250 gram ) daun labu, dipetiki
50 gam ikan asin jambal, diseduh, dimemarkan, digoreng, disuwir-suwir ---> Buncis pake ikan pindang satu besek isi 3 biji, digoreng
75 gram kelapa parut kasar ---> aku beli kelapa seribu di pasar diambil santannya dengan 1.000 ml air
1 buah tomat merah dipotong-potong
4 siung bawah putih, diiris tipis ---> aku diulek
7 butir bawah merah, diiris tipis ---> aku diulek
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas dimemarkan
2 buah cabai merah diiris ---> aku sebagian diulek untuk memberi warna
2 1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1 blok kaldu ayam ---> aku tidak pakai
1.5000 ml air ---> aku pakai 1.000 ml
minyak untuk menumis

Cara Membuat : 

Oblok sayur daun labu
1. Didihkan air/santan. Masukkan bawang merah, bawang putih, daun salam dan lengkuas. Biarkan sampai harum. versinya aku : bawang merah dan putih serta cabe merah diulek, cabe merah lalu ditumis hingga harum bersama salam dan lengkuas.
2.  Masukkan tomat kelapa parut, tomat, dan cabai merah. Masak sampai mendidih
3. Masukkan daun labu, garam dan gula pasir. Aduk rata. Masak sampai matang
4. Menjelang diangkat, tambahkan suwiran ikan asin jambal. Aduk rata. Sajikan.

Kemaren jadinya banyak bangets, karena hanya dimakan saya saja. Kalo pake air 1.500 ml airnya makan banyak nanti sayurnya bisa berenang-renang :-d

Donat Tape

Weekend oh weekend aku selalu menunggumu untuk memuaskan dahagaku atas keinginanku he he he *hallah.
Donat tape minggu ini topiknya, kemaren pas beli tabloid SAJI nemu donat  tape. Enak kelihatannya, apalagi masih punya sisa ragi dan gula donat sisa kemaren pas buat donat juga *ceritanya lagi demen sama doant-donatan he he he.


Neh donat seharusnya seh ditusuk mirip sate gitu, tapi karena g ada tusuk sate dibiarinlah nglundung bulet-bulet gini dipiringnya.

Berikut resepnya :

Bahan :

300 gram tepung terigu protein tinggi/cakra
100 gram tepung terigu protein sedang/segitiga
200 gram tape, pilih yang sudah mateng sempurna
40 gram margarin
35 gram gula
6 gram ragi
1 butir telur
1 sdt garam
175 ml air es
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt garam

75 gram gula donat untuk taburan

Cara Membuat :


1. Campur terigu, gulapasir, ragi instan, susu bubuk, dan baking powder. Aduk rata. Tambahkan tape singkong. Uleni rata.
2. Masukkan telur dan iar es sedikit-sedikit sambil diuleno sampai kalis. Masukkan margarine sampai elastis. Diamkan 15 menit.
3. Kempiskan adonan. Timbang masig-masing 15 gram. Bulatkan. Diamkan 10 menit.
4. Pipihkan adonan. Bentuk bulat lagi. Letakkan di loyang yang ditabur tipis tepung terigu sampai mengembang.
5. Goreng dalam minyak padat yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang.
6. Masukkan gula donat dalam plastik. Masukkan donat. Kocok sampai donat terbalut gula.
7. Tusuk di tusukan sate.

Donat tape singkong temen nonton tivi
Kemaren, lihat ditayangan salah stasiun tivi kalo banyak beredar donat dengan boraks dan lilin, ih jadi ngeri lihatnya apalagi sampai makannya. Satu resep jadinya buanyak bangets, sudah dibagi ke Ibu kost ternyata masih aja banyak aja bahkan rasanya seperti mabok donat he he he. 

Senin, 10 Oktober 2011

Blueberry Crumble Cake

Ada sisa putih telur 4 biji kemaren, sisa membuat cookies coklat garut Sabtu kemaren. Ngendon di kulkas hampir 3 hari, itupun nitip di kulkasnya Ibu kost hikz. Niatnya hari Ahad mo diberdayakan buat sesuatu tetapi malasnya lebih kuat daripada niatnya *sisi buruk Buncis hihi. 
Sudah bolak-balik koleksi majalah namun belum nemu juga resep yang sesuai karena kebanyakan menyebutkan banyak putih telur diresepnya padahal stok putih telur hanya sak uprit. 
Akhirnya, Senin di kantor kebetulan kerjaan di kantor g seberapa banyak hanya buatin invoice buat P Endut untuk dibawa ke Jakarta. Setelah browsing-browsing ke beberapa site nemu resep-resep dari putel tapi kok ya biasa aja. Palingan dibuat bolu kukus, cake kukus atau sejenisnya ajah, bosen ah. 
Kebetulan nemu gambar yang asyik kayaknya, rasa-rasa blueberry gituh cakenya terus ada crumble-crumblenya juga secara  juga belum pernah buat kue jenis ini. Maka setelah dipertimbangkan secara matang dan melihat bahan-bahan yang ada aku putusin untuk pake resep dari mbak Riana Ambarsari ini. Secara semua bahan ada di kost, meskipun ukurannya ga tepat sesuai resep tapi adalah yang penting *kreatif buat ngurangin bahan ha ha ha. 
Hmmm...tapi diinget-inget kok stok terigunya tinggal dikit ya apalagi yang serbaguna. Karena terakhir beli tepung terigu sebelum lebaran kemaren. Nanya-nanya temen yang jual tepung terigu apakah kalo pulang kantor sudah buka tapi katanya g buka, bukanya habis magrib huft. Si temen nawarin untuk makai tepungnya ajah kebetulan baru beli ntar pulang kantor ambil di tempatnya. Okelah daripada ntar kudu bolak balik keluar lagi males, biasalah males ganti baju lagi kalo kadung di rumah :-d.
Blueberry Crumble Cake
Berikut resepnya : 

Crumble:
200 gram tepung terigu protein sedang
150 gram mentega ---> aku pakai margarin blue band, mahal kalo pake mentega hihihi
50 gram gula halus (original recipe: 100 gram)
25 gram kelapa parut kering ---> aku g pakai, g punya and males belinya.
25 gram susu bubuk ---> pakai ilmu kira-kira aja kemaren, sisa susu bubuk dancow ditambahin asal nyemplung gitu he he he

Cake:
150 gram putih telur ---> kemaren lupa g ditimbang asal masuk ajah 4 putih telur
50 s/d 100 gram gula pasir, tergantung selera or manisnya selai (original recipe: 200 gram) ---> aku pakai sekitar 85 gram gula pasir berasa kurang manis, tapi lihat orangnya sudah manis kok hhhuhuh.
100 gram tepung terigu
50 gram mentega, cairkan ---> aku pakai margarine
100 gram selai blueberry (I used Blueberry Paletta) ---> aku hanya pakai 80 gram, itupun sisa buat kue kering lebaran kemaren.
50 ml air

Garnish:
Blueberry Paletta kasar (buahnya masih utuh berbutir-butir)

Cara Membuat :
  1. Siapkan loyang bulat 18-20 cm. Olesi mentega, alasi kertas, olesi mentega lagi. lebih baik lagi jika memakai loyang bongkar pasang. Tapi loyang biasa juga bisa kok.
  2. Panaskan oven 180 derajat Celcius.
  3. Crumble:
    Campur dan aduk rata semua bahan dengan jari-jari tangan hingga berbutir-butir (rubbing, jangan diremas). Sisihkan.
  4. Campur selai blueberry dan air, aduk rata. Sisihkan.
  5. Kocok putih telur hingga berbusa. Masukkan gula pasir sedikit demi sedikit hingga dikocok hingga kaku.
  6. Ayakkan tepung terigu, aduk rata. Masukkan mentega cair, aduk rata.
  7. Tambahkan selai blueberry, aduk rata.
  8. Tuangkan adonan blueberry dan crumble secara berselang-seling ke dalam loyang. Panggang selama kurang lebih 25-35 menit hingga matang. Lakukan tes tusuk. Makin tinggi adonan, makin lama matangnya.
  9. Keluarkan dari oven, dinginkan di atas rak. Keluarkan dari loyang, potong-potong, garnish dengan Blueberry Paletta yang masih utuh buahnya.


Hmmm, aku ngovennya sekitar 40 menit dengan api sedang dan bagian bawahnya menjadi terlalu kering dan cokelat gelap :-d. Pas ngovennya aku bolak-balik ngintipin ovennya takut gosong. Secara ini baru pertama kali aku membuat kue dengan ada crumble-crumblenya. 
Pas lihat atas kuenya agak cokelat-cokelat, aku penasaran pengen ngicipin. Dan, pas mateng sebelum mandi malam *eh malem2 mandi, habis cuaca Surabaya makin hot ajah huft keringat bercucuran mirip habis nayngkul ajah. Aku nyicip sedikit crumblenya hmmm so crunchy dan nyummy mirip kukis/cookies dan susunya terasa bangets. Dan pas pagi harinya dicoba lagi agak eneg dan gampang kenyang secara bahan utama adalah tepung. Warnanya juga kurang unyu karena mungkin selai blueberrynya kurang banyak ya. Tapi overall kuenya enyak untuk ukuran aku :-d

Minggu, 09 Oktober 2011

Klakat aka Kukusan Persegi

Klakat di dapur mungilku hihihi
 
Kenalin nih penghuni baru di kamar kostku yang nyumpil bin sempit, namany KLAKAT berasa sangat sempit neh kamar kost *mungkin ada yang nyumbangin rumah buat aku neh he he he. G niat untuk pamer loh yah, hanya mungkin bisa dijadikan referensi buat siapa aja yang pengen beli untuk nambah koleksi atau bener-bener niat jualan kue. Karena dengan kalkat ini anda tak perlu repot untuk menutup tutup panci dengan serbet, karena tutup kukusan yang berbentuk segitiga bisa membuat uap air langsung turun melalui pinggiran tutup. 


Alhamdulilah, kemaren aku dapat rejeki tak terduga dari hasil pengumpulan legalisir ijasah he he he....lumayanlah, bisa buat beliin songkok Bapak dan ngasih dikit jga buat Ibu. Sisanya...? sisanya aku wujudkan berupa barang yaitu KLAKAT, nyidamnya sih dah lama *emang hamil, kok pake nyidam ? :-d.
Sebelum beli survey dulu ke Toko Delapan dan Arlisah, di Toko Delapan hanya ada satu ukuran yaitu ukuran 35 dengan harga 235.000,- IDR dengan bahan dari stainless steel, ukuran lainnya kosong alias stoknya habis. Sedangkan, di Toko Arlisah untuk ukuran 40 seharga 228.000,- IDR, sedangkan untuk ukuran 37 sekitar 204.00,- IDR dengan bahan yang sama. Namun ada sedikit perbedaan : di Arlisah tidak ada kaca pengintainya, tidak ada dus dan sambungannya terlihat agak kasar seperti buatan industri rumah tangga. Sedangkan di Toko Delapan ada dus, ada kaca pengintainya, sambungannya lebih halus. Untuk yang berbahan non stainless steel/alumunium lebih murah dikit, namun menurutku mending milih yang stainless steel aja selian bahan lebih tebal juga lebih bagus kalo menurutku sih. Sebenarnya aku pengen beli yang ukuran 40 namun, daripada kelamaan nunggu dan duitnya habis buat yang lain aku putusin beli yang ukuran 35 ajah deh, biasalah cewek pengen beli macem-macem he he he.


on the floor with cartone he he he
Sedikit tips kalo beli klakat ini harus lebih detail melihatnya karena selain sambungannya rawan bocor juga kadang dibagian bawahnya cacat seperti tergores jadi harus ekstra teliti juga. Minta Masnya yang disana untuk mengetes bocor tidaknya klakat ini, karena banyak sambungannya sehingga membuat klakat rawan bocor.  

Semoga klakat baru ini berguna dan membawa berkah untukku amien...

Cookies Coklat Arrawroot

Sudah lama diajakin temen kantor dulu temen sekost juga untuk membuat cookies berbahan dasar tepung garut, karena kebetulan beliau punya stok tepung garut. Kira-kira ya hampir tiga mingguan lah :-d pertengahan September 2011. Awalnya sudah semangat 45, bahan sudah ditangan tinggal action ajah tapi kok ya kalo penyakit malesnya nempel, akhirnya semangatnya kendor juga. Kemudian minggu berikutnya giliran g males tapi akunya yang mudik, maka mundur lagi dan kemaren tekad sudah bener-bener bulat. Beliaunya dateng pagi-pagi, aku ajah masih beberes rumah : negepel belum selesai dan masak nasi *dasar kebluk he he he. 
Kira-kira jam 09.00 kita mulai bakinglah, mulai nimbang-nimbang bahan dan lain-lainnya. Kemaren kita membuatnya sekitar 2 kali resep. Resepnya sendiri nyontek dari sini, thanks mbak Ipoek atas sharing resepnya.
Kalo mo nyobain silahkan saja, berikut resepnya :



Bahan :
175 mentega --> Aku pakai margarine
125 gula --> pakai tepung gula
2 kuning telur
1/2 sdt vanilli

Ayak :
100 gr terigu
25 gr cocoa powder
125 gr tepung arrawroot


Cara Membuat :
  • Kocok mentega, gula, kuning telur, dan vanilli sampai lembut.
  • Campur ayakan tepung ke dalam adonan mentega, aduk rata menggunakan spatula. 
  • Masukkan dalam kantong segitiga, spuitkan diatas loyang bersemir margarin.
  • Panggang api sedang (160 - 170 C) sampai matang.
Kemaren sebagai variasi aku tambahkan trimit/permen warna warni supaya kelihatan cantik, namun sayang g sempet ke photo :-d.
Untuk rasanya g beda jauh sama tepung terigu, atau mungkin karena g pure tepung garut semua ya...?. mirip tepung sagu tani kalo menurutku.
Rasanya enak tapi ada sedikit rasa apek, kalo menurutku mungkin karena kemaren tidak dilakukan proses sangrai ya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Kue Lumpur Labu Kuning

Labu kuning atau di kalangan masyarakat Jawa disebutnya adalah Waluh, ditanam sebagai tanaman pagar *eh itu sih kalo dirumah aku, dirumah kalian tentu beda lagi ya.Buah ini biasa digunakan sebagai bahan kolak, dan paling populer di bulan Ramadhan, namun seiring habisnya Ramadhan maka hilang juga buah ini dari peredaran.
Labu kuning ternyata syarat manfaat, diantaranya buah labu kuning mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, serta dan vitamin C serta pro vitamin A. Selain itu labu kuning juga banyak mengandung beta-karoten yang kaya antioksidan. Zat yang berguna untuk mereduksi/mengurangi zat-zat karsinogenik yang dapat memicu timbulnya kanker.
Selain untuk kolak, labu kuning juga bisa dikreasikan menjadi kue lumpur salah satunya. Yuks dicoba....

Kue lumpur labu kuning


Bahan :
50 gram margarin
200 ml air
1/4 sdt garam
150 gram tepung terigu protein sedang/segitiga
100 gram labu kuning, dikukus, dihaluskan
125 gram gula pasir
1/4 sdt vanilli bubuk
4 butir telur ---> aku hanya pakai 3 butir *kl banyak2 dimarahi ma mami :-d
350 ml santan dari 1/2 butir kelapa, direbus dan didinginkan

Bahan Taburan :
50 gram nata decoco, dipotong kecil ---> aku tidak pakai :-d
20 gram kismis, dipotong 3 bagian

Cara Membuat :
1. Rebus margarin, air dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Tambahkan tepung terigu. Aduk sampai kalis. Angkat.
2. Masukkan labu kuning, gula pasir, dan vanilli bubuk. Aduk rata. Tambahkan telur satu persatu sambil dikocok perlahan.
3. Tuang santan sedikit-sedikit sambil dikocok perlahan 
4. Panaskan cetakan lumpur. Oles tipis margarin. Tuang adonan. Biarkan setengah matang. Letakkan nata decoco dan kismis. Tutup. Biarkan matang.

Catatan : 
* kalo menurutku, untuk resep ini rasa labu kuningnya kurang terasa, dan warna kuningnya juga g sebagus gambar :-d *mungkin salah milih labu kuningnya ya.
* Tapi kalo secara rasa hampir-hampir mirip sama si lumpur kentang.
* Resep dicontek dari Saji edisi 215 thun VIII 2011

Senin, 03 Oktober 2011

Donat Mini Kayu Manis

Weekend kembali menyapa, meski mudik ..cielah mudik kok terus, hobi kali ya he he he. Sabtu Minggu kemaren alhamdulilah bisa sowan Bapak dan Ibu di Ponorogo. Sejak awal dah niat bangets mo bikin-bikin sesuatu dirumah, padahal dirumah juga g nganggur-nganggur amat malah sebaliknya...oh no sungguh super duper sibuk. Niat awal sih cuman mo bikin lumpur labu kuning, secara dirumah banyak banget labu kuning kemaren aku lihat. Tapi malemnya kok pas beli terigu tertarik beli si ragi instan.
Idenya nyontek dari Saji edisi 220 thn. VIII keluaran september 2011. Meski pada kenyataannya tak seratus persen ikut aturan resep, secara g bawa timbangan digital juga tidak beli bubuk kayu manis dan cokelat putih he he he *penghematan gitu ceritanya he he he.

Bahan :
300 gram tepung terigu protein sedang
1 sdt kayumanis bubuk ---> aku g pake
6 gram ragi instan
30 gram gula pasir
15 gram susu bubuk ---> aku g pake, g punya dirumah stoknya hanya susu cokelat bubuk
1 kuning telur
175 ml air es
35 gram margarin
1/2 sdt garam
minyak padat untuk menggoreng ---> aku pake minyak goreng biasa

Bahan Pencelup :
100 gram cokelat masak putih lelehkan ---> aku hanya pakai gula donat
1 sdt kayumanis bubuk untuk taburan ---> tidak pakai

Cara membuat :
1. Campur terigu, kaymanis bubuk,  ragi instan, gula pasir dan susu bubuk serta telur. Tambahkan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis. Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diambkan 15 menit.
2. Kempiskan adonan. Timbang 20 gram --> aku pake kira-kira aja :-d g bawa timbangan digital. Bentuk bulat. Diamkan 10 menit.
3. Giling sedikit. Lubangi tengahnya. Diamkan 30 menit sampai mengembang di atas loyang yang ditabur tepung.
4. Goreng dalam minyak yang dipanaskan di atas api sedang sampai matang.
5. Celup donat di dalam cokelat masak putih cair. Tabur tipis kayu manis bubuk.

Note :
Untuk melubangi adonan agar hasilnya mulus dan cantik aku pakai paralon kecil, bisa dilihat paralonnya ada disampingnya :-d

Rabu, 28 September 2011

Serundeng Hati Ampela

Setelah lama baking dan cookingnya terhenti karena kemalasan tingkat tinggi, akhirnya setelah lihat-lihat resep majalah Saji edisi terbaru no. 221 Tahun VIII 2011 rasanya gatal banget nih tangan pengen cepet-cepet nyoba. Apalagi lihat difotonya kayaknya rasanya enak nih bisa jadi menu untuk bekal ngantor, maka dimulailah perburuan ke pasar :-d.

Siap disajikan
 Kalo berminat mencoba berikut resepnya :

Bahan :
5 pasang hati ampela, direbus dan dipotong-potong
200 gram kelapa parut kasar
2 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
2 sdm minyak untuk menumis
250 ml air

Bumbu Halus :
5 butir bawang merah
3 butir bawang putih
3 buah cabe merah
1/2 sdt Garam
1 sdt Gula
1/2 sdt ketumbar

Cara Memasak :
1. Panaskan minyak, kemudian tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk hingga harum dan matang
2. Masukkan hati ampela yang sudah dipotong-potong, aduk hingga berbalut rata dengan bumbu halusnya
3. Masukkan air, tunggu hingga air menyusut/bumbu meresap
4. Jika bumbu sudah meresap masukkan kelapa, masak sambil diaduk di atas api kecil sampai kering
5. Angkat dan sajikan.

 Lauk ini enak sekali untuk sarapan ditemani dengan nasi yang punel hangat hmmm mantaps.

Cornflakes Chocolate - Jagung Balut Cokelat

Saat ramadhan kemaren pas beli bahan-bahan buat kue kering beli juga cornflakes di Toko Delapan Pucang. Niatnya sih buat suguhan lebaran, sekali belanja gitu. Karena tahun kemaren pas beli cornflakes cokelat di Panen Raya responnya cukup bagus, banyak yang suka. Akhirnya browsing-browsing aja ntar buat sendiri niatnya sih gitu. Tapi apalah daya kesibukan di rumah membuatku tak berdaya dan akhirnya cornflakesnya sukses ngendon ajah dirumah. Atau entah apa sebenarnya aku yang malas ajah, dan kesibukan dirumah menjelang lebaran jadi kambing gulingnya *enaknyaaa.... :-p

cornflakes cokelat

Akhirnya pas balik ke Surabaya tuh cornflakes ikut juga arus balik juga ikut sang majikan berada dan baru minggu kemaren sempat main-main bersamanya. Karena sebelumnya sibuk puasa jadi males ngapa-ngapain. Termasuk untuk cooking dan baking libur hampir 2 minggu :-d.
Membuat camilan ini cukup mudah, hanya perlu nyairin cokelat dan nyampurin cokelat dengan cornflakes dan ditaburi trimits pyur-pyur jadi deh. Rasanya pun hmmm deliciosoooooo, gurih berpadu dengan lezatnya cokelat.  Kalo g percaya silahkan dicoba dirumah masing-masing yaaaa.......

Rabu, 14 September 2011

Lagi : Gagal

uLebaran memang telah usai, ups sampek lupa minal aidzin wal faizin ya semuanya, semoga setelah berlebaran ini kita semua menjadi fitrah dan suci. Sebelum lebaran kemaren niat bangets untuk bisa memenuhi toples-toples dengan kue buatan sendiri. Namun, ternyata hanya bisa nyoba beberapa kukis. Salah satu yang mau dicoba ada disini.
Namun, sayang resep yang kelihatan cantik dan menarik ini harus berakhir tragis. Entah kesalahan dimana, tapi yang jelas kemungkinan terbesar kesalahan ada peniru resep ini yaitu saya Buncis he he he. Karena perbedaan bahasa itulah yang membuat resep ini tak sesuai dengan lidahku :-d atau tepatnya lidahnya katrok. Selain masalah rasa, tekstur dari adonan ini juga sangat liat sehingga saya berinisiatif untuk menambahkan telur dalam adonannya. Waktu itu adonan tidak bisa dispuit saya jadi stress, dan ketika melihat telur mata saya berbinar-binar....untuk cepat-cepat menambahkannya dalam adonan. Dan akhirnya wolaaaaa adonan bisa dispuit dengan cantik.
So enjoyed the pict

Selasa, 23 Agustus 2011

Lidah Kucing


Ih aneh-aneh aja ya nama cemilan sekarang ini, pake lidah kucing kok dibawa-bawa :-p. mesti kucingnya bisa marah-marah itu, pastinya juga banyak kucing yang mati ya kok lidahnya diambilin buat dimakan. Eits, jangan salah kue satu ini terbuat dari putih telur kok.

Kemaren sempat punya stok putih telur yang lumayan banyak, habis membuat kue kering. Biasanya kalo punya banyak stok putih telur cuman dikukus ajah atau digoreng. Tetapi kemaren kok niat banget buat bisa bikin lidah kucing yang enak. Eh buka-buka resep nemu resep di Saji, berharap sih enak. Eh tapi selalu jadi ciri khas Buncis deh kalo buat sesuatu ada saja yang salah :-d. Kemaren, lupa kalo diresep lidah kucing g pake maizena , eh lha kok tertukar. Yang seharusnya ada maizena itu untuk kukis, lha kok salah yang ada maizena malah dituang ke adonan lidah kucing, wuhaaaaaa ya sudah terlanjur mo diapaain lagi hikz...

Resepnya asli nyontek dari tabloid SAJI edisi 214, nama aslinya Lidah Kucing Berempah dengan menambahkan bumbu spikuk tapi karena males keluar rumah untuk beli, makanya aku skip ajah. Ini monggo dicoba, karena ternyata membuat lidah kucing dari putih telur itu sungguh mudah kok.

Ini resep asli loh ya, kalo untuk versi coba bisa dikonversi menjadi sepersepuluhnya ( alias dibagi menjadi 10 ) dari resep yang tertera, karena merupakan resep versi wirausaha.

Lidah Kucing

Bahan :
2.000 gram margarin
750 I gram gula tepung
1.750 gram tepung terigu protein rendah
150 gram susu bubuk
25 gram bumbu spekuk ---> aku tidak pakai, tidak punya
1.500 gram putih telur
2 1/2 sdt garam
750 II gram gula tepung
2 1/2 sdt cokelat pasta

Bahan Taburan :
100 gram wijen
Cara Membuat :
1. Kocok margarin 10 menit sampai putih. Tambahkan gula tepung. Kocok rata.
2. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan bumbu spekuk sambil diayak dan diaduk rata. Sisihkan.
3. Kocok putih telur dan garam sampai setengah mengembang di tempat terpisah. Tambahkan gula tepung sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
4. Tuang ke campuran tepung terigu sedikit-sedikit sambil diaduk rata.
5. Ambil 1/2 bagian adonan. Tambahkan cokelat pasta. Aduk rata.
6. Masukkan dalam kantung plastik segitiga bersebelahan. Semprot di loyang lidah kucing yang dioles tipis margarin. Tabur wijen.
7. Oven 30 menit dengan api bawah suhu 140 derajat celcius sampai matang

Tapi, kok hasil akhirnya jadi keras ya?apa karena gara-gara salah nambahin tepung maizena ya..hikz..dasar



Kamis, 18 Agustus 2011

Nastar ( Ananas Tart ) / Pineapple Tart

Lebaran sebentar lagi....

Hiaaaa, kayaknya lagi kejar tayang neh, hampir seminggu ini berjibaku dengan kue kering deh sampek-sampek telat ikutan mudik gratis hikz. Kemaren, pas libur Hari Kemerdekaan nekat untuk buat nastar *17-an g ikut upacara malah bikin kue, warga negara yang tidak baek jangan ditiru ya hiks. 

Tapi, bukan namanya Buncis kalo membuat sesuatu tanpa insiden he he he, ceritanya waktu buat nastar ini gasnya tinggal dikit tapi mekso ajah ah paling ditelpon setengah jam sudah nyampek sini tuh gas, oh oh ternyata tuh gas nyampeknya malah sudah sore hari sekitar jam 4-an sore hua hua hua. Padahal kuenya sudah setengah matang di oven, huf. Sabar-sabar puasa, janjinya jam setengah tiga tuh gas sudah ready tetapi kenyataan jam 4 baru nongol. Akhirnya, masak dan buka mundur. 

Maghrib masih ngaron buat nasi dan makan bukanya diundur habis taraweh. Untung perutnya g rewel, thanks God. Dan goreng lauknya dilanjut setelah sholat Maghrib dan harus ngorbanin untuk tidak jamaah di masjid huaaaaaaaaaaaa. Semua gara-gara perhitungan yang tidak akurat hikz.

Ini yang mo nyoba resep nastarnya, aku ambil dari webnya NCC, meski adonan sempat nginep dan setengah mateng dioven tetap enyak-enyak kok. Yuks mari dicoba, supaya stoplesnya penuh untuk lebaran.
Nastar yang ngeprul dan gurih susu dan telur yang berpadu sempurna
Bahan kulit:
250 gr  Margarine --> Buncis pake 500 gram margarine blue band
250 gr  Butter --> Buncis skip, mahal jhe ...;-p
100 gr  gula halus
4 btr     kuning telur
700 gr  tepung terigu
4 sdm   susu bubuk FC
Bahan polesan:
3 btr     kuning telur
1 sdt     cookie glaze
Cara membuat:
  • Aduk mentega, gula dan telur hingga rata. (mixer speed 1, asal nyampur)
  • Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk perlahan hingga tercampur rata.
  • Ambil sedikit, bentuk bulat, isi dengan selai nanas. Susun diloyang tipis, beri jarak satu dengan yg lain.
  • Oven dengan suhu 140’C selama lk. 30 menit, keluarkan dari oven, poles dengan bahan polesan, oven lagi hingga kuning mengkilat.
  • Angkat, biarkan dingin, susun dalam toples, tutup rapat. 
Selai Nanas
Bahan:
4 bh     nanas palembang, haluskan --> Buncis pake nanas biasa, hanya 3 buah yang diparut
200 gr  gula pasir
1 sdt     garam --> Buncis Skip
1 ptng   kayu manis --> Buncis Skip, habis ga punya sih dirumah

Hiasan pitanya hasil nyomot dari parsel dari kantor he he he

Cara membuat: 

Masak nanas halus bersama airnya, garam dan kayu manis hingga kering, tuang gula pasir, masak terus dengan api kecil hingga kering dan liat. Angkat.

Nah, ini ceritaku apa ceritamu? *ngiklan bangets yaks? he he he

Selasa, 16 Agustus 2011

Putri Salju

Weekend, aku sempatin untuk buat putri salju. Itu lho kue kering lebaran yang berwarna putih cantik, secantik yang buat hihihihi *huek-huek. Ini juga yang membuat Jumat kemaren sempat harus telat ngantor gara-gara kesiangan buat kue putri salju, gimana enggak kue yang sudah siap diloyang tinggal manggang arus kembali diacak-acak karena lupa masukin kuning telur hikz, kok mesti ya amnesia diakhir acara huhuhu. Cuci-cuci peralatanpun harus kudu dilakukan jam istirahat, karena terbatas waktunya. Gimana tidak terburu-buru jam 8 kurang 5 menit masih kudu bersih-bersih ngepel, mo g di pel kok g tega lihatin kotorannya *hikz, kok malah sesi curhat seh.Bahkan kemaren g sempet untuk mendokumentasikan kecantikan putri saljunya.

* update photo tgl 22/8/2011
Kemaren sempat nyomot kuenya pas masukin ke toples, enyak-enyak. resepnya dapat dari SAJI edisi 126 tahun. VIII tahun 2011. Silahkan coba resepnya dibawah ini ya.

Bahan :
100 gram kacang tanah kupas, sangrai, dinginkan, haluskan
200 gram margarin
1/4 sdt garam
50 gram gula tepung
1/4 sdt pasta vanila
2 kuning telur
225 gram tepung terigu protein rendah
30 gram maizena
25 gram susu bubuk

Bahan Taburan :
125 gram gula donat

Cara Membuat :
1. Kocok margarin, garam, gula tepung dan pasta vanila 1 menit sampai lembut. Tambahkan kuning telur -> kemaren lupa telurnya g kebaca pas step ini :-d. Kocok rata.
2. Tambahkan kacang tanah bubuk, aduk rata. Masukkan tepung terigu, maizena dan susu bubuk sambil diayak dan diaduk rata
3. ambil sedikit adonan, bentuk bulan sabit. Letakkan diloyang yang dioles tipis margarin
4. Oven dengan api bawah suhu 140 derajat celcius selama 20 menit sampai matang
5. Panas-panas gulingkan di atas gula donat.

Kemaren, karena konsentrasi terpecah akibat balutin gulanya sedikit amburadul. Dan untuk update photo-photonya ntar nyusul deh, kalo sudah buat lagi dan g lupa diphoto-photo.





Selasa, 09 Agustus 2011

Cornflakes Blueberry Bull

Cornflakes Blueberry Bull habis dari oven
Membuat kue satu ini penuh perjuangan, gimana tidak, hampir seharian aku menghabiskan untuk ngebentukinnya. Phew, bener-bener butuh kesabaran dan ketelatenan tangan tingkat tinggi. Buat kue ini juga punya niat untuk dikirimin ke kontes masak yang diadain sama salah satu produsen makanan bekerjasama sama salah satu tabloid kuliner. Semoga menang ya pembaca amien....

Dalam stoples, cantikkan?
Sayang hari ini lupa sama resepnya, besok-besok aja aku update lagi yah. Maap tadi lupa, soale buru-buru mo balikin dandang yang habis dibuat untuk memenuhi pesanannya Pak Didiet kemaren. 

Update lagi nih, setelah berjibaku sama putri salju :-d, resep menyusul yach. Berikut resepnya Cornflakes Blueberry Bull :


Bahan :
225 gram margarine
150 gram gula halus
2 kuning telur
100 gram cornflakes
Ayak :
275 gram tepung terigu
50 gram maizena
Isi
Blueberry
1 Putih telur untuk merekatkan

Cara Membuat :
1.         Kocok margarine dan gula hingga lembut, masukkan kuning telur. Campur dengan terigu.
2.         Bentuk adonan bulat-bulat kecil, gulingkan diputih telur kemudian diatas cornflakes
3.         Taruh diloyang yang dipulas margarin, beri jarak dan lubangi tengahnya menggunakan ujung sumpit
4.         Isi tiap lubang dengan selai blueberry
5.         Panggang dalam oven 170 derajat celcius selama 20 menit atau sampai matang

Cuman sayang kemaren sudah ditaruh ditoples yang kedap udara kok melempem apa kurang lama ya ngovennya.





Senin, 25 Juli 2011

Kue Kacang

Kue Kering Kacang

Ye..ye..ye...akhirnya sembuh juga baking bluenya, setelah sekian lama vakum tidak nyambangi ovenku, rindu juga ternyata. Setelah kemaren mbuletin tekad *jiah tekad kok pake dibuletin he he he.

Sudah lama berangan-angan pengen buat kue kering yang murah meriah sekaligus enak dan irit bahan *wuaa maunya, kelihatan perhitungan bangets yak hihi. Akhirnya pilihan jatuh kepada si kue kacang ini, lama ngubek-ngubeks om Google buat nemuin resep yang pas akhirnya dipilihlah resep dari mbak Wida Tania via mbak Ria Prasetyo *thx dah share resepnya.

Buat kue ini ternyata butuh perjuangan dan peluh yang bercucuran *lebay, gimana enggak untuk lah untuk ngalusin kacangnya harus ngulek sebanyak enam kali, karena ketiadaan blender dan cobek yang mungil membuat semakin lama acara ulek-uleknya *hosh ....ngelap keringat pake serbet. Akhirnya selesai baking, tangan jadi dempal dan nasi sedadang ludes tak bersisa ha ha ha ha.

 Belum lagi pas acara nyetaknya, karena di kostnya stok cookies cutternya gede-gede segede bagong, maka tercetuslah ide untuk make tutup botol syrup marjan yang sekaligus buat alat ngiles adonan *ha ha ha benar-benar memberdayakan alat seadanya. Ternyata kalo pake tutup botol masih lengket, untung ada temen yang baik hati mau mbolongin tutupnya supaya jari-jemariku bisa masuk ke tutup untuk mendorong kuenya jatuh *huft, thank mbak Titin atas ide kreatifmu.

Ternyata g sampai situ ajah, pas acara ngoven, mungkin karena apinya yang kurang stabil maka pas ditinggal mandi ada bau-bau gosong menyeruak *huaaaaaa, yang rak atas kuenya sudah cokelat sedang rak tengah masih kuning langsat belum matang samsek, eh yang rak bawah setelah dingin diihat bokongnya sudah menghitam, oh no.....bener-bener g beres neh kue 3 loyang. Buru-buru diangkatlah kuenya dan inilah penampakannya beserta pantat gosongnya :-d.

Kue Kacang yang gosong pantat e, ditinggalin mandi hihihi
Oh ya waktu menyangrai kacang usahakan pake api kecil saja supaya matangnya merata dan tidak cepat gosong, serta tidak menggunakan minyak waktu menggorengnya. Setelah dingin buru-buru hilangkan kulit arinya, supaya tidak lengket karena kalo terlalu dingin kulitnya susah lepas dari kacangnya.

Untuk rasa kue ini layak sebagai suguhan hari raya, so kalo males mbikin sendiri jangan sungkan-sungkan buat pesen ke aku ya, ditunggu.

Kamis, 07 Juli 2011

Baking Blue

Baking Blue bahasaan apaan ya? *nyengir ajah ah, sebut saja malas nguplek didapur. Gitu ajah kok pake banyak alasan ya, ya daripada daripada tidak ada alasan hihihi. Ya akhir-akhir ini diakui sudah seproduktif dulu lagi, jarang menelurkan karya-karya masakan atau hasil bakingan terbaru semenjak ditinggal patner bukan malasnya tapi hasil baking atau masaknya jadi g ada temen buat ngabisin *ada yang bersedia buat ngabisin? he he he.

Posting kali ini juga buat niat mo mamerin hasil baking kok tapi mo cerita aja, kalo kemaren sempat kena diare pake mual-mual selama 4 hari tapi parahnya sih 2 hari dua malam tidak bisa tidur. Awalnya sih cuman kayak masuk angin, mual-mual, perutnya kembung tapi hampir semalaman sakitnya g sembuh-sembuh akhirnya siang dibawa ke dokter, dikasih obat kok g malah sembuh malah malemnya diare berat. Semalaman tidak bisa bubuk *ugh kacian-kacian. Tapi alhmdulilah sekarang sudah sembuh, doain secepatnya bisa baking lagi.

Sejak sakit kemaren jadi males baking, masak atau bahkan lihat blog makanan ajah sekarang enggan. owh segitunya ya efeknya he he he.

Minggu, 19 Juni 2011

ROTI ABON


Halo halo para penggemarku semuanya, selalu wiken bingung mo ngapain. Habis shubuh diusahain tidak bubuk lagi rencananya mo jalan-jalan di jogging tracknya Perumahan Nginden Intan, mayan banyak disana yang melakukan aktifitas olahraga pagi. Awalnya sempet ragu, soalnya yang lain pada pake sepatu eh akunya pake sandal jepit dengan pakaian ala kadarnya eh tapi g semua ding, banyak juga yang seperti daku. Kurang lebih setengah jam jogging capek dan laper pulang ah, terus lihat si ustadz Maulana yang centil itu sampai jam 7-an sambil males-males-an di depan tipi.

Deng terejeng jam 7 berangkat ke pasar ajahlah, tapi sebelum berangkat lihat-lihat dulu ah contekan resep dan bahan yang diperluin supaya ntar g bolak balik ke pasar. Kemaren, sempat terbersit pengen nyoba bikin roti tapi sempet ragu apa bisa yah, secara kelihatannya susah deh buat roti itu apalagi butuh ekstra power untuk ngulenin huah ini yang ngak sanggup, Ah masak belum dicoba kok dah bilang g bisa. 

Lihat-lihat koleksi resep, nemu resep saji tahun jadul 2004 *koleksi jaman kuliah hihihi, dulu cuman bisa ngumpulin ajah tak pernah praktek :-d. Setelah bandingin ama resep koki, akhirnya milih resep di Saji aja secara lebih simple, lebih irit telur :-d. Namun, untuk isinya pilih abon ajah daripada susah-susah buat isinya.
Sempat was-was takut kalo adonannya g bisa ngembang karena aku makai tepungnya g protein tinggi semua namun dicampur dengan tepung protein sedang he he he, disambi masak nasi dan bersih-bersih coba ditengok eh ternyata adonannya ngembang thanks God. Lihat rotinya setelah diisi kok merasa aneh ajah ya, ternyata aku bisa juga yang ngulenin adonan hingga kalis seperti ini.

Ini kalo mau nyoba resepnya :

Roti Abon, karena isinya abon

ROTI COKELAT aka ABON

Bahan :
550 gram tepung terigu protein tinggi/cakra à aku pake 450 gram tepung terigu cakra dan 100gram terigu segitiga.
100 gram gula pasir
 1 ½ sdt ragi instan à aku pake satu bungkus fermipan
1 butir telur
¼ sdt garam à aku g pake takut raginya mati :-d
½ sdt pelembut roti à aku g pake
275 ml air
50 gram margarine

Bahan Isi :
Cokelat :
50 gram tepung terigu segitiga sangria
25 gram cokelat bubuk
100 gram tepung gula
65 gram margarine
½ sdt cokelat pasta
Aku pake ABON lebih simple dan lebih gampang ajah.
BAHAN OLESAN :
2 kuning telur à aku salah pake putihnya juga pantes encer :-d, akibat salah baca resep
¼ sdt madu à tidak pake aku, tidak ada stok di kost
1 sdm air
¼ sdt garam

CARA MEMBUAT :
1.       Campur tepung terigu, gula, ragi dan pelembut roti
2.       Tambahkan telur, air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis
3.       Masukkan garam, margarine sambil diuleni hingga elastic. Diamkan adonan selama 30 emnit
4.       Aduk bahan isi sampai rata
5.       Kempiskan adonan hingga udara didalamnya habis. Timbang adonan roti @ 40 gram, bulatkan lalu diamkan selama 10 menit.
6.       Pipihkan adonan roti lalu sendokkan isi, bulatkan, pipihkan lagi lalu gunting atau iris dengan pisau bagian sisinya. Diamkan selama 45 menit sampai adonan mengembang 2x lipat.
7.       Aduk bahan olesan lalu oleskan ke atas roti, oven roti selama 15 menit dengan suhu 180 derajat celcius hingga matang.

Hasil jadi satu resep ini sekitar 26 buah, wuah cukup banyak. Karena di kost cuman sendirian akhirnya bagi-bagi ke Ibu kost, mo ngasihin penggemar juga belum tahu alamatnya *Loyang pada berhamburan huhuhuhu. Terus dimakan sendiri juga kok kenyang banget ampek nasi yang dimasak tadi nyisa banyak. 

Untuk rasanya sendiri menurutku sudha seperti roti yang beli yang lewat di depan gang tapi kok g lembut mbussh *au ah bosone apa ya?. Mungkin karena tidak memakai pelembut seperti yang ada diresep kali ya. Next time mo nyoba ditambahin pelembut seperti yang diresepin ah.

dibungkus makin cantik, secantik yang bikin hihihihi

Hari ini bawa buat temen di kantor, semua pada komentar " ini buatanmu Cis, ya iyalah" pada g percaya dikirain beli di toko-toko hihihihi. Berarti aku wes pinter yakz...*sombongnya keluar deh.